FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK AKIBAT HOSPITALISASI PADA USIA PRASEKOLAH DI RSU ADVENT MEDAN TAHUN 2019

Yani Lestari

Abstract


Latar Belakang: Dukungan keluarga adalah bantuan yang diberikan oleh keluarga kepada anggota keluarga yang membutuhkan ketika menghadapi masalah sedangkan kecemasan adalah reaksi yang timbul pada anak usia pra sekolah, khususnya  yaitu tanda fisik seperti ketegangan otot, peningkatan tekanan darah, resah, menutup muka dan suara kuat, intelektual seperti perhatian rendah terhadap sesuatu, disorientasi waktu, sosial dan emosional seperti menarik diri, depresi, menangis dan kemarahan. Tujuan: Tingkat kecemasan pada anak saat dirawat di rumah sakit yaitu sekitar 8,3- 27% dimana cemas akibat perpisahan yang dialami anak untuk usia prasekolah adalah 4 %, serta kecemasan anak pada  usia prasekolah yang sakit dan harus dirawat inap, merupakan salah satu bentuk gangguan jiwa yang berarti gangguan terpenuhinya kebutuhan emosional anak yang adekuat.

Metode: desain penelitian analitik terhadap menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik convenience sampling berjumlah 30 responden yang merupakan keluarga dan pasien anak di RSU Advent Medan. Proses pengumpulan data  dilakukan terhadap pengisian kuesioner menggunakan metode wawancara. Uji yang digunakan peneliti adalah uji chi-square.

Hasil: Berdasarkan  hasil uji chi square diperoleh nilai p (fisher) < 0.05 (p=0,005). Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari 3 orang anak yang mengalami kecemasan 100% tidak ada dukungan dari keluarga sebaliknya dari 24 orang anak tidak mengalami kecemasan sebesar 88,8% memperoleh dukungan dari keluarga, bukan hanya pada masalah fisiknya saja, tetapi juga masalah psikologis.

Kesimpulan: Diharapkan kepada institusi Rumah sakit agar dapat memberikan informasi kepada keluarga pentingnya dukungan keluarga terhadap anak yang sedang menjalani hospitalisasi untuk menurunkan tingkat kecemasan anak.

Kata kunci: Cemas anak, Dukungan keluarga, dan Hospitalisasi.

 

 

Abstract

 

Background: Family support is assistance provided by families to family members in need when facing problems, while anxiety is a reaction that occurs in pre-school children, especially physical signs such as muscle tension, increased blood pressure, restlessness, covering of faces and a strong voice. , intellectual such as low attention to something, time disorientation, social and emotional such as withdrawal, depression, crying and anger.

Objective: The level of anxiety in children when hospitalized is around 8.3-27%, where the anxiety due to separation experienced by children for preschool is 4%, and anxiety of children at preschool age who are sick and have to be hospitalized, is one form of mental disorder which means the disturbance of meeting the child's emotional needs is adequate.

Methods: The design of this study was analytic using a cross sectional approach. Sampling using convenience sampling technique totaling 30 respondents who are families and pediatric patients at RSU Advent Medan. The data collection process was carried out on filling out the questionnaire using the interview method. The test used by researchers is the chi-square test.

Results: Based on the results of the chi square test, the p value (fisher) was <0.05 (p = 0.005). From the results of the study, it is known that out of 3 children who experience anxiety 100% there is no support from their family, whereas 24 children do not experience anxiety as much as 88.8% get support from family, not only on physical problems, but also psychological problems. Conclusion: It is expected that hospital institutions can provide information to families on the importance of family support for children who are undergoing hospitalization to reduce children's anxiety levels.

 

Keywords: Child anxiety, family support, and hospitalization.


References


Apriliawati, A. (2016). Pengaruh Biblioterapi Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Usia Sekolah yang Menjalani Hospitalisasi di Rumah Sakit Islam Jakarta. Nursing Science Jurnal Keperawatan.

Apriyany D. (2013). Hubungan antara Hospitalisasi anak dengan tingkat kecemasan orang tua. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 8, No.2

Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik edisi revisi v cetakan 12. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Constantinou, M. (2014). The effect of gestalt play therapy on feelings of anxiety experienced by the hospitalized oncology child. University of South Africa.

Desmita. (2015). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Elena. (2017). Anak-anak yang tinggal di rumah sakit: penelitian tentang stres psikologis pengasuh. Commodari Italian Journal of Pediatric.

Faozi, E. (2017). Hubungan Hospitalisasi Berulang dengan Perkembangan Psikososial Anak Usia sekolah yang Menderita Leukimia Limfositik Akut di Ruang Melati 2 RSUD Dr Moewardi Surakarta. Surakarta: UMS. Skripsi.

Hidayat, A.A. (2015). Pengantar ilmu anak 1. Jakarta: Salemba Medika.

Hockenberry , J.M. & Wilson, D. (2014). Wong’s nursing care of infant and children. (8 th edition). Canada: Mosby Company.

Hockenberry , J.M. & Wilson, D. (2015). Essentials of pediatric nursing.

St.Louis: Mosby An Affilite of Elsevier inc.

Indrawati, L. (2013). Pengaruh pemberian terapi aktivitas bermain terhadap tingkat kecemasan anak usia toddler akibat hospitalisasi di ruang rawat inap anak RSUD kota Bekasi Tahun 2013. Jurnal Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Medistra Indonesia Bekasi.

Kurniawan, A. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan orang tua terkait hospitalisasi anak usia toddler di Pati. Jurnal Keperawatan. Vol. 1 No. 2.

Konstantinous, et all. (2015). The importance of play during hospitalization of children. Profesional paper. mater sosiomed. Vol 27. AHEPA. Greece.

Lilis & Wahyuni. (2013). Hubungan frekuensi hospitalisasi anak dengan kemampuan perkembangan motorik kasar pada anak usia sekolah penderita leukimia di RSUD Dr. Moewardi. Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia.Volume 6 Nomor 3.

Monica. (2013). Cognitive Emotion Regulation Strategies Moderate the Effect of Parenting Self-Efficacy Beliefs on Parents’ Anxiety Following Their Child’s Surgery. Journal of pedriatic Psychologi. Oxford University.

Nursalam. (2013). Metodologi penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Purwandari, H. (2015). Pengaruh terapi seni dalam menurunkan tingkat kecemasan anak usia sekolah yang menjalani hospitalisasi di wilayah kabupaten Banyumas. Jakarta: UI.

Rahmawati, A. (2014). Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia pra sekolah di bangsal “L†RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2014. Yogyakarta: Stikes Surya Global. Skripsi.

Riyanto, A. (2016). Metodologi penelitian kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Sherwood. (2014). The relationship between mothers’ coping patterns and children’s anxiety about their hospitalization as reflected in drawings. Journal of Child Health Care. Vol. 18(1) 6–18. USA

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susanti, E.T. (2013). Hubungan Frekuensi Hopitalisasi dengan Kecemasan Anak Leukimia Usia Pra Sekolah Saat Dilakukan Tindakan Invasif di RSUD Dr. Moewardi. Surakarta: UMS.

Tarwoto & Wartonah. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Wijayanti, P.D. (2015). Faktor – faktor yang berhubungan dengan regresi anak usia sekolah saat hospitalisasi di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Wong. (2014). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.

Yusuf, (2016). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : Remaja Rosdakarya.




DOI: https://doi.org/10.33859/dksm.v11i1.574

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2020 Yani Lestari

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.