Faktor Resiko Kejadian Kista Ovarium Di Poliklinik Kandungan dan Kebidanan Rumah Sakit Islam Banjarmasin

Ari Widyarni

Abstract


Latar Belakang: Kesehatan reproduksi adalah suatu Keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. Survei Demografi Kesehatan Indonesia angka kejadian kista ovarium di Indonesia mencapai 37,2%, yaitu sebanyak 23.400 orang dan yang meninggal sebanyak 13.900 orang.

Tujuan: Mengidentifikasi faktor resiko kejadian kista ovarium di Poliklinik Kandungan dan Kebidanan Rumah Sakit Islam Banjarmasin.

Metode: Penelitian survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah sampel sebanyak 70 responden dengan teknik pengambilan sampel Accidental Sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan analisa data menggunakan uji korelasi Spearma’n Rho.

Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa kejadian kista ovarium yaitu sebesar 75,7%, dengan sebagian besar responden memiliki umur yang beresiko yaitu sebesar 81,4%, dan responden dengan pola makan kurang sebanyak 64,37%. Hasil analisis uji korelasi menggunakan spearma'rho dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan ada hubungan umur (p-value=0,033) dan pola makan   (p-value=0,004) dengan kejadian kista ovarium di Poliklinik Kandungan dan Kebidanan Rumah Sakit Islam Banjarmasin.

Simpulan: Melakukan promosi kesehatan tentang berbagai masalah penyakit kesehatan reproduksi, sehingga diharapkan para responden dapat lebih menjaga kesehatan reproduksinya serta rutin memeriksakan keadaan kesehatan reproduksi agar terhindar dari penyakit reproduksi dan agar dapat mengatasi masalah penyakit secara dini terutama penyakit kista ovarium.

 

Kata Kunci    : Kista Ovarium, Umur, Pola Makan


Background: Reproductive health is a state of complete physical, mental and social well-being that is not solely free from disease or disability in all matters relating to the reproductive system, as well as its functions and processes. Indonesian Demographic Health Survey the incidence of ovarian cysts in Indonesia reached 37.2%, as many as 23,400 people and as many as 13,900 people died.

Objective: To identify risk factors for ovarian cysts in the obstetric and obstetric clinic of Banjarmasin Islamic Hospital.

Method: Analytic survey research with a cross-sectional approach. The number of samples was 70 respondents with an accidental sampling technique. Research instruments using questionnaires and data analysis using the Spearma'n rho correlation test.

Results: The results showed that the incidence of ovarian cysts amounted to 75.7%, with the majority of respondents having an age at risk that was equal to 81.4%, and respondents with less eating patterns were 64.37%. The results of the correlation test analysis using spearma'rho with a 95% confidence level showed an age relationship (p-value = 0.033) and diet (p-value = 0.004) with the incidence of ovarian cysts in the Polyclinic Gynecology and Midwifery Banjarmasin Islamic Hospital.

Conclusion: Conducting health promotion about various reproductive health problems, so that the respondents are expected to be more able to maintain their reproductive health and routinely check the state of reproductive health to avoid reproductive diseases and to be able to overcome the problem of disease early, especially ovarian cyst disease.


References


Adriani, Prasanti. 2016. Hubungan Paritas Dan Usia Ibu Dengan Kista Ovarium Di RSUD Dr. R. Goeteng Tarunadibrata Purbalingga. STIKES Harapan Bangsa Purwokerto. Jurnal Publikasi Kebidanan, Vol. 9 No. 1 Edisi Juni 2018, hlm. 57-66.

Afiah. 2014. Penelitian Usia dan Paritas dengan Kejadian Kista Ovarium.(t.t). http://lppm.stkip-tuankutambusai.ac.id/ penelitian-2014-afiah.htm.

Aininna, Zafira Izzah. 2015. Analisis Pencegahan dan Penanganan Ovarian Cysts Ditinjau dari Pola Makan Pasien. Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia.

Benson, R. C., & Pernoll, M. L. 2008. Buku Saku Obstetri & Ginekologi.Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Kista ovarium. Availableonline:http://www.Medinuc.com.

Dahlan Sopiyudin, M. 2011. Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel. Jakarta: Salemba Medika.

Eriyanti, D. 2016. Prevalensi Kista Ovarium di RSUP Haji Adam Malik Medan Periode Januari 2012 – Desember 2013, 2012–2013. Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara.

Fatkhiyah, Natiqotul. 2019. Faktor Risiko Kejadian Kista Ovarium Pada Wanita Usia Reproduksi Di Rskia Kasih Ibu Kota Tegal. Prodi D-3 Kebidanan Stikes Bhakti Mandala Husada Slawi. BHAMADA, JITK, Vol. 10, No. 1, April 2019.

Fitri. 2013. Kista Ovarium. Skripsi Keperawatan Universitas sumatera Utara.

Fitrianingsih. 2014. Hubungan Pola Makan dan Status Sosial Ekonomi dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Puskesmas Tompobulu Kabupaten Gowa Tahun 2014. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Alauddin Makassar.

Kemenkes. 2015. Profil Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta

Nugroho,T. 2014. Buku Ajar Ginekologi. Yogyakarta. Nuha Medika.

Rumah Sakit Islam, 2020. Laporan Bulanan Kunjungan Pasien Poliklinik Kandungan dan Kebidanan. Rumah Sakit Islam. Banjarmasin.

WHO. 2015. World Health Statistic 2015. World Health Organization.

Winkjosastro, Hanifa. 2008. Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.




DOI: https://doi.org/10.33859/dksm.v11i1.569

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2020 Ari Widyarni

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.