Faktor Determinan yang Mempengaruhi Kejadian Post Partum Blues pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Ibuh Kota Payakumbuh
Abstract
Latar Belakang: Post partum dikategorikan sebagai sindroma gangguan mental yang ringan yang terjadi pada masa nifas. Namun sering tidak diperdulikan sehingga tidak terdiagnosis dan tidak ditindak lanjuti sebagaimana seharusnya. Padahal keadaan ini bisa menjadi serius dan bisa bertahan dua minggu sampai satu tahun serta akan berlanjut menjadi depresi dan psikosis post partum. Prevalensi kejadian post partum blues di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 50-70%. Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian post partum blues diantaranya usia, paritas, pekerjaan, pendidikan, pendapatan, dukungan suami dan keluarga dan status kehamilan.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor determinan yang mempengaruhi kejadian post partum blues pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Ibuh Kota Payakumbuh tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Ibuh pada bulan Mei-Juli 2019. Populasi dari penelitian ini adalah ibu nifas hari ke 2-7.
Metode: Teknik pengambilan sampel dengan cara consecutive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner EPDS (Edinburgh Postnatal Depressions Scale) untuk mengukur kejadian post partum blues pada ibu nifas. Teknik analisis data yang digunakan adalah chi square dan regresi logistic berganda.
Hasil: Hasil analisis bivariat didapatkan tiga variabel independen yang berhubungan dengan variable dependen yaitu usia, pekerjaan dan status kehamilan. Hasil analisis multivariat didapatkan bahwa faktor determinan yang mempengaruhi kejadian post partum blues adalah status kehamilan dengan nilai OR 20,598.
Simpulan: Upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah kejadian post partum blues dengan pemberian pendidikan kesehatan mengenai perubahan psikologis dan persiapan menghadapi persalinan yang diberikan petugas kesehatan kepada ibu hamil.
Kata Kunci: Â ibu nifas, Post partum blues
Â
Background: Post partum is categorized as a mild mental disorder syndrome that occurs during the puerperium. However, it is often ignored so it is not diagnosed and not followed up as it should. Though this situation can be serious and can last two weeks to one year and will continue to be depression and post partum psychosis. The prevalence of post partum blues in Indonesia is quite high with a prevalence of 50-70%. Many factors affect the incidence of post partum blues including age, parity, work, education, income, husband and family support and pregnancy status.
Objective: The purpose of this study was to determine the determinant factors that influence the incidence of post partum blues in postpartum mothers in the working area of Ibuh Payakumbuh City Health Center in 2019. This type of research is descriptive correlative. This research was conducted in the working area of Ibuh Public Health Center in May-July 2019. The population of this study was post-partum mothers day 2-7. The sampling technique is by consecutive sampling.
Method: The research instrument used was a questionnaire EPDS (Edinburgh Postnatal Depressions Scale) to measure the incidence of post partum blues in postpartum mothers. Data analysis techniques used are chi square and multiple logistic regression.
Results: The results of the bivariate analysis found three independent variables related to the dependent variable, namely age, occupation and pregnancy status. The results of multivariate analysis found that the determinant factor that influenced the incidence of post partum blues was pregnancy status with an OR value of 20.598.
Conclusion: Efforts can be made to prevent the post partum blues incident by providing health education regarding psychological changes and preparation for childbirth provided by health workers to pregnant mothers.
 Keywords: Post partum blues, postpartum mothers
Â
Â
Full Text:
FULL TEXT PDFReferences
Kurniasari, D., & Astuti, Y. A. (2015). Hubungan Antara Karakteristik Ibu, Kondisi Bayi dan Dukungan Sosial Suami dengan Postpartum Blues pada Ibu Dengan Persalinan SC di Rumah Sakit Umum Ahmd Yani Metro Tahun 2014. JUrnal Kesehatan Holistik, 9(3), 115–125. Retrieved from http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/view/215/154
Susanti, L. W. (2016). Faktor Terjadinya Baby Blues Syndrom pada Ibu Nifas di BPM Suhatmi Puji Lestari. Maternity : Jurnal Kebidanan Dan Ilmu Kesehanatan, 3(2).
Bobak, I.M., Lowdermilk, D.L., & Jensen, M.D. (2014).Buku ajar keperawatan maternitas. (Maria & Peter, Penerjemah). Edisi 4.Jakarta : EGC.
Ningrum, S. P. (2018). Faktor-Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Postpartum Blues. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 4(2), 205–218. https://doi.org/10.15575/psy.v4i2.1589
Rahmawati, F., & Sulistyowati. (2016). Gambaran Ibu Postpartum dengan Baby Blues. Jurnal Kesehatan Ibu Dan Anak Akademi Kebidanan An-Nur, 1, 15–20.
Restyana, C. I., Adiesti, F., Politeknik, M., Majapahit, K., & Politeknik, D. (2014). Kejadian Baby Blues Pada Ibu Primipara Di Rsud Bangil Pasuruan. Hospital Majapahit, 6(2), 29–39.
Masruroh. (2013). Hubungan antara paritas ibu dengan kejadian postpartum blues. Polindes Desa Permisan Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo, 3(2).
Machmudah. (2015). Gangguan Psikologis Pada Ibu Postpartum ; 3(2), 118–125.
Fatmawati, D. A. (2015). Faktor resiko yang berpengaruh terhadap kejadian postpartum blues: jurnal edu health, 5(2).
Stone, S. D., Menken, A. E., 2008, Perinatal and Postpartum Mood Disorders : Perspectives and Treatment Guide for the Health Care Practitioner, Springer Publishing Company, NY, 67-70
DOI: https://doi.org/10.33859/dksm.v10i2.521
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Debby Yolanda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.