Analisis Faktor Kejadian Depresi Pada Klien Pasca Stroke Suku Banjar Banjarmasin

Mohammad Basit, Rifaatul Mahmudah

Abstract


 

Background: Phenomenon of post-stroke depression are often not detected by non-psychiatrist doctor, whereas earlier handlers, right, and integrated will be more effective so that it can help improve the healing process. There are some psychosocial stressors which is likely to cause of stroke patients in Kalimantan Selatan, because the Banjarese has a bad habits and lifestlye like always ate salty food, fatty, etc that are not balanced with enough vegetables and exercise.

Objective: To analyzed the factor ofpost-stroke depression on Banjarese Clients in Banjarmasin 

Method: This study used observational method with case control design. The population are Banjarese Clients post-stroke in Banjarmasin, sampling techniques in this research was purposive sampling method with 66 people. Data were analyzed with Spearman-Rank test with α = 0.05.

Results: There are nocorrelation between age, gender, education level, marital status, job, family income, stroke severity, long suffered stroke, types of stroke, and personality with post-stroke depression on Banjarese Clients in Banjarmasin.

There are correlation between geographical distance with post-stroke depression with value p = 0,015 and there was correlated significantly relationship by social support with post-stroke depression by the value p = 0,000

Conclusion: There was two factors related with post stroke depression on Bajarese Clients in Poliklinik SyarafUlin Hospital Banjarmasin, namely geographical distance and there is significantly relationship by social support.

 

Keywords:Banjarese, Depression Factors, Stroke

 

 

Latar Belakang: Masalah gejala depresi pasca stroke sering tidak terdeteksi oleh dokter non-spikiater, padahal penangan yang lebih awal, tepat, dan terpadu akan lebih efektif dengan demikian dapat membantu meningkatkan proses penyembuhan. Aktivitas sehari-hari penderita stroke dibantu oleh keluarga atau perawat, ingin menyampaikan maksud dan tujuan juga tidak mampu, hanya bisa menggunakan bahasa tubuh atau isyarat untuk menyampaikan apa yang diinginkan. Hal tersebut membuat klien stroke mengalami depresi, apalagi jika klien memiliki keluarga yang support sistemnya kurang. Ada beberapa stresor psiko-sosial yang kemungkinan menyebabkan depresi pada penderita penyakit stroke yaitu jenis kelamin, umur, ras, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, dan geografi. Di Kalimantan Selatan tercatat sebagai daerah dengan penderita hipertensi dan stroke tertinggi Nasional, disebabkan suku banjar mempunyai kebiasaan pola makan dan pola hidup menyukai makanan manis, berlemak, serta asin yang tidak diimbangi dengan sayur mayur serta olahraga yang cukup

Tujuan: Untuk menganalisis faktor kejadian depresi pada klien pasca stroke suku Banjar Banjarmasin 

Metode:Menggunakan observasional analitik, dengan rancangan atau desain studi kasus kontrol (casecontrol study). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh suku Banjar yang mengalami stroke, dengan teknik sample purposive sampling dengan 66 orang. Data dianalisis dengan Spearman-Rank test with α = 0.05

Hasil: Ada hubungan antara jarak geografis dengan kejadian depresi pada klien pasca stroke dengan nilai p = 0,015  dan ada hubungan dukungan sosial dengan  kejadian depresi pada klien pasca stroke  suku Banjar Banjarmasin dengan nilai 0,000

Kesimpulan: ada dua faktor yang berhubungan dengan kejadian depresi pada klien pasca stroke suku Banjar Banjarmasin di Poliklinik Syaraf RSUD Ulin Banjarmasin, yaitu jarak geografis dan dukungan sosial 

 

Kata Kunci:Faktor Depresi, Stroke, Suku Banjar


Full Text:

FULL TEXT PDF

References


Azzoni, G. Gainotti. A. And C. Marra. (2017). Frequency, phenomenology and anatomical-clinical correlates of major post-stroke depression. The British Journal of Psychiatry. Access on June 1, http://bjp.rcpsych.org/

Audina, Dhea. (2016). Usia, Jenis Kelamin Dan Klasifikasi Hipertensi Dengan Jenis Stroke Di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Astrom M, Adolfsson R, Asplund K. Major depression in stroke patients: a 3-year longitudinal study. Stroke. 1993;24:976–982. doi: 10.1161/01.STR.24.7.976

Asmawati, Rusmini, Nursardjan .(2009) Hubungan Usia dan lamanya Menderita Stroke Dengan Kejadian Depresi Pasca Stroke Di Poli Saraf Rsij Mataram. Jurnal Kesehatan Prima Vol. 3. No. I Februar1: 414 – 427

Amanda G Thrift, Tharshanah Thayabaranathan, George Howard, Virginia J Howard, Peter M Rothwell, Valery L Feigin, Bo Norrving, Geoffrey A Donnan, and Dominique A Cadilhac. 2016. Global Stroke Statistics. International Journal Stroke 0 (0) 1-20: DOI: 10.1177/1747493016676285 wso.sagepub.com Available from: https://www.researchgate.net/publication/309543155_Global_stroke_statistics [accessed Sep 13 2018].

Basit, Muhammad., Dini Rahmayani. (2017). Quality of Life of Post-Stroke Patients at the Nerve Clinic of Ulin General Hospital. https://www.atlantis-press.com/proceedings/smichs-17/25889718

Burhanuddin, M., Wahiduddin dan Jumriani, 2012. Faktor risiko kejadian stroke pada dewasa awal (18–40 tahun) di Kota Makasar Tahun 2010–2012. http://repository.unhas.ac.id/(sitasi 17 November 2014).

Benny M. Silaen, Aldy S. Rambe, dan Darulkutni Nasutio. 2008. Hubungan antara Perubahan Kepribadian Pasca-stroke dengan Ansietas dan Depresi pada Pengasuh. MajalahKedokteran Nusantara. 41(1):12-17.

Berkel, H. (2009). The Relationship BetweenPersonality, Coping Styles and. Stress, Anxiety and Depression. (Thesis). University of Canterbury.

Dinas Kesehatan Provinsi.Profil Kesehatan Kalimantan Selatan Tahun (2008). Banjarmasin: Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel

Darussalam, M. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Depresi dan Hopelessness pada Pasien Stroke Di Blitar. Jakarta : Indonesia. Universitas Indonesia; 2011.

Eun-Young Park, Jung-Hee Kim (2017). An analysis of epressive symptoms in stroke survivors: verification of a moderating effect of demographic characteristics.BMC Psychiatry.doi: 10.1186/s12888-017-1292-4

Hawari, D. (2002) Manajemen Stres, Cemas dan Depresi, Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Nastiti, Dian.(2012). Gambaran Faktor Resiko Kejadian Stroke Pada Pasien Stroke Rawat Inap Di RS. Karakatau Medika Tahun 2011. Skripsi: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Robinson, Robert G., M.D., Ricardo E. Jorge, M.D. (2016). Post-Stroke Depression: A Review. Department of Psychiatry, Carver College of Medicine, University of Lowa, Lowa City.




DOI: https://doi.org/10.33859/dksm.v10i2.508

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 Rifaatul Mahmudah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.