HUBUNGAN DIABETES MELITUS DENGAN KADAR UREUM KREATININ DI POLIKLINIK GERIATRI RSUD ULIN BANJARMASIN
Abstract
Latar Belakang : Pada pasien Diabetes Melitus terjadi karena glukosa dalam darah tidak dapat di ubah menjadi glikogen, pada kejadian ini akan menyebabkan komplikasi mikrovaskuler di ginjal, apabila terjadi hiperglikemi maka ginjal tidak bisa menyaring dan mengabsorpsi sejumlah glukosa dalam darah, salah satu indikator fungsi ginjal adalah dengan menilai Glomeruler Filtration Rate, apabila nilai Glomeruler Filtration Rate mengalami penurunan maka kadar ureum dan kreatinin akan meningkat.Â
Tujuan : Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan antara Diabetes Melitus dengan kadar ureum kreatinin di Poliklinik Geriatri RSUD Ulin Banjarmasin.
Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik penelitian sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan sampel sebanyak 40 sampel. Data dikumpulkan dengan menggunakan check list. Data kemudian dianalisa menggunakan Fisher Exact Test dengan nilai signifikan p < 0,05.
Hasil : Hasil menunjukan responden dengan kadar ureum tinggi sebanyak 22 responden (55%). Berdasarkan hasil analisa bivariat menggunakan Fisher Exact Test diperoleh nilai p=0,006 oleh karena p>0,05 (0,006<0,05) maka dapat dinyatakan ada hubungan antara Diabetes Melitus dengan kadar ureum di Poliklinik Geriatri RSUD Ulin Banjarmasin. Dan hasil menunjukan responden dengan kadar kreatinin tinggi sebanyak 25 responden (62,5%). Berdasarkan hasil analisa bivariat menggunakan Fisher Exact Test diperoleh nilai p=0,001 oleh karena p>0,05 (0,001<0,05) maka dapat dinyatakan ada hubungan antara antara Diabetes Melitus dengan kadar kreatinin di Poliklinik Geriatri RSUD Ulin Banjarmasin.Â
Simpulan : Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat hubungan antara Diabetes Melitus dengan kadar ureum
kreatinin di Poliklinik Geriatri RSUD Ulin Banjarmasin.
Kata kunci : Diabetes Melitus, Ureum, Kreatinin 320
Full Text:
PDFReferences
Angga.2014. Penyebab kencing manis yang tidak
diketahui [Internet]. [diunduh 2016 juli 13]. Tersedia pada: http://www.anggaputra.com.
Infodatin. 2014. Situasi dan Analisis Diabetes. Jakarta selatan:Kemenkes RI Pusat Data dan Informasi.
Laboraterium biomed. .2014. Tes fungsi ginjal [Internet]. [diunduh 2016 jan 7]. Tersedia pada: http://www.labbiomed. co.id.
Lailanihikari. 2014. Tes fungsi ginjal. [Internet] [diunduh 2016 jan 7]. Tersedia pada: https://lailanihikari. wordpress.com.
Lamb E. 2006. Kidney Function Tests, clinical chemistry and molecular diagnostics.
Elservier: Saunders.
M. Clevo Rendy,Margareth TH. 2012. Asuhan Keperawatan Medikal Badah Penyakit Dalam.Yogyakarta: Nuha Medika. Naga, S. 2013.
Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Jogjakarta: DIVA Press.
pdpersi.co.id. 2011. RI Rangking Keempat Jumlah Penderita Diabetes Terbanyak Dunia.Jakarta.[diunduh 2015 sep 18]. Tersedia pada: http://www.pdpersi.co.id
Toto Suharyanto dan Abdul Majid.2013. Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: CV.Trans Info Media.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Ahmad Syahlani, Nessy Anggun Primasari, Muhammad Syamsul Ma'arif
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.