Determinan Perilaku Remaja Putri Tentang Menarche (Haid Pertama) \ Di SMP Parulian 1 Medan
Abstract
Latar Belakang:Menarche adalah tanda awal pubertas yang ditandai dengan perubahan fisik dan pertumbuhan yang cepat, membawa tubuh mendekati pertumbuhan optimum. Namun, pemahaman remaja putri tentang menarche sering kali masih kurang, yang dapat memengaruhi perilaku mereka.
Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perilaku remaja putri tentang menarche di SMP Parulian 1 Medan
Metode:Penelitian deskriptif analitik dengan data kuantitatif dilakukan pada Desember 2023–Februari 2024. Data primer diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner. Sampel terdiri dari 60 responden yang dipilih secara random sampling.
Hasil:Tingkat perilaku remaja putri tentang menarche ditemukan cukup pada 35 responden (58,33%), kurang pada 18 responden (30%), dan baik hanya pada 7 responden (11,67%). Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar remaja putri belum memiliki pemahaman yang baik tentang menarche, terutama karena kurangnya informasi yang dicari atau diterima.
Kesimpulan:Mayoritas remaja putri memiliki tingkat perilaku yang cukup tentang menarche, tetapi masih banyak yang perlu ditingkatkan. Diperlukan upaya dari institusi pendidikan dan petugas kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan rutin di sekolah, guna meningkatkan pemahaman dan perilaku remaja tentang menarche.
Background: Menarche is the first sign of puberty characterized by physical changes and rapid growth, bringing the body closer to optimum growth. However, adolescent girls' understanding of menarche is often lacking, which can affect their behavior.
Purpose: This study aims to determine the level of behavior of adolescent girls about menarche at SMP Parulian 1 Medan.
Methods: Analytical descriptive research with quantitative data was conducted in December 2023-February 2024. Primary data was obtained through interviews using a questionnaire. The sample consisted of 60 respondents selected by random sampling.
Results: The level of behavior of adolescent girls about menarche was found to be sufficient in 35 respondents (58.33%), less in 18 respondents (30%), and good in only 7 respondents (11.67%). These results indicate that most adolescent girls do not have a good understanding of menarche, mainly due to the lack of information sought or received.
Conclusion: The majority of adolescent girls have a sufficient level of behavior about menarche, but there is still much that needs to be improved. Efforts are needed from educational institutions and health workers to provide routine health education in schools, in order to improve the understanding and behavior of adolescents about menarche.
Keywords
References
Ali., Muhammad. (2022). Psikologi Remaja. Jakarta: Erlangga.
Arikunto., Suharsimi. (2020). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
B.Hurlock., elizabet. (2019). Psikologi perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Ellya., Eva. (2022). Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: CV Trans Info Media.
Henderson., Christine. (2018). Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC.
Hidayat., Alimul., Aziz. (2019). Metode Penelitian. Jakarta: Salemba Medika.
Jones., Derek., Hewellyn. (2019). Setiap Wanita. Jakarta: PT. DElapratasa Publishing.
Notoatmodjo., Soekidjo. (2017). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta
Proverawati., Atikah. (2020). Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta: Nuha Medika.
Depkes. (2018). Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika.
Setiadi. (20170. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Jakarta: Tiga Kelana.
Yahya., Najibah. (2023). Kesehatan Reproduksi Pranikah. Jakarta: Tiga Kelanan.
DOI: https://doi.org/10.33859/dksm.v14i2.988
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Ristika Julianty Singarimbun
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.