Supportive EducativeBerbasis Integrasi Self Care Dan Family Centered Nursing Model Terhadap Dukungan Keluarga Dalam Meningkatkan Status Gizi Penderita Tuberkulosis
Abstract
Latar Belakang: Tuberkulosis biasanya dikaitkan dengan kemiskinan, kepadatan penduduk, alkoholisme, stres, kecanduan narkoba dan kekurangan gizi. Gizi kurang dan tuberkulosis merupakan masalah yang saling berhubungan atau saling berinteraksi satu sama lain. Status gizi kurang akan mempengaruhi imunitas dan akan menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena infeksi yang selanjutnya menjadi TB. Dukungan keluarga berpengaruh positif terhadap status gizi dan kepatuhan berobat dan secara statistik dinyatakan signifikan. Salah satu contoh dukungan yang berpengaruh terhadap status gizi penderita adalah dukungan instrumental, seperti: menyediakan makanan yang bergizi dan yang dibutuhkan oleh tubuh penderita TB paru sehingga status gizinya menjadi lebih baik dan mendukung untuk dapat sembuh.
Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh intervensi supportive educative system berbasis integrasi self care dan family centered nursing model terhadap dukungan keluarga dalam status gizi penderita tuberkulosis.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasy experimental,
standar sampel penelitian dengan jumlah 30 sampel pada kelompok control dan 30 sampel pada kelompok intervensi dengan metode adalah simple random sampling.
Hasil: Pengetahuan meningkat pada kelompok intervensi, dukungan emosi meningkat baik pada kelompok intervensi, dukungan keluarga pada aspekpenghargaanjuga meningkat baik, dukungan instrument meningkat menjadi baik, dukungan informasi meningkat menjadi baik.
Simpulan: Setelah dilakukan intervensi dukungan keluarga untuk semua sub variable dukungan mengalami peningkatan pada kelompok control, sedangkan pada kelompok perlakuaan dukungan yang mengalami peningkatan adalah dukungan emosi.
Background: Tuberculosis is usually associated with poverty, overcrowding, alcoholism, stress, drug addiction and malnutrition. Malnutrition and tuberculosis are problems that are interconnected or interact with each other. Poor nutritional status will affect immunity and will reduce the body's resistance so that it is susceptible to infection which then becomes TB. Family support has a positive effect on nutritional status and treatment compliance and is statistically significant. One example of support that influences the nutritional status of sufferers is instrumental support, such as: providing nutritious food that is needed by the body of pulmonary TB sufferers so that their nutritional status becomes better and supports them to recover.
Research Objective: Determine the effect of a supportive educational system intervention based on the integration of self care and a family centered nursing model on family support in the nutritional status of tuberculosis sufferers.
Method: This research is a quantitative study with a quasi-experimental design, standard research sample with a total of 30 samples in the control group and 30 samples in the intervention group with a simple random sampling method.
Results: Knowledge increased in the intervention group, emotional support increased well in the intervention group, family support in the appreciation aspect also increased well, instrument support increased to good, information support increased to good.
Conclusion: After theintervention family support for all sub-variables support increased in the control group, while in the treatment group the support what has increased is emotional support.
Keywords
Full Text:
FULL TEXT PDF (Bahasa Indonesia)References
Al-Hijrah, F. M., & Rudiaty, B. (2022). Pendidikan Terhadap Tingkat Kemandirian Keluarga Dalam Merawat Penderita TB di Wilayah Kerja Puskesmas Lembang. Jurnal Sains Dan Teknologi, 87-95.
Jasmiati, D., & Nurul, H. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pada Pasien TB Paru. Jurnal Ners Indonesia, Vol 7 No.2, 21-29.
Lilianty, E., & Sitti, W. (2018). Pengaruh Penerapan Model Keluarga Untuk Keluarga Terhadap Kemandirian Keluarga merawat penderita TB Paru. JST Kesehatan, 1-9.
Muhsinin, Z. (2019). Identifikasi Kesiapan Keluarga Merawat Pasien Stroke Dengan Kelemahan Anggota Gerak. Jurnal Keperawatan dan Kebidanan, 30-32.
Novita, R., & Nurleli. (2018). Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian TB Paru. Jurnal Kesehatan Saintika Meditory, 1-11.
Nurwitasari, A., & Umbu, W. (2016). Pengaruh status gizi dan Riwayat kontak Terhadap Kejadian Tuberkulosis. Jurnal Berkala Epidemiologi, 158-159.
Puspita, E. :. (2016). Gambaran Status Gizi Pada Pasoen Tuberkulosis Paru Yang Menjalani Rawat Jalan DiRSUD Arifin Achmad Pekan Baru. JOM FK, 1-15.
Puspitasari, M. (2017). Effects of Education, Nutrition Status, Treatment Compliance, Family income and Family Support. Journal Epidemiologi and Publik Health, 1-12.
Sibua, S., & Grace, W. (2021 Volume 07). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Berobat Penderita Tuberkolosis Di Kabupaten Boaang Mongondow Timur. Jurnal Ilmu Pendidikan Non Formal, 1443-14450.
Yuniar, I., & Sarwono. (2018). Hubungan Status Gizi dan Pendapatan Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru. Jurnal Perawat Indonesia, 1-25
DOI: https://doi.org/10.33859/dksm.v14i2.925
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Supriandi Supriandi, Mimin Lestari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.