Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infertilitas Pada Wanita Usia Subur (Wus) Di Klinik “Hidayah Ibu” Kalianda Lampung Selatan

Muji Lestari

Abstract


Latar Belakang: Berdasarkan data WHO (World Health Organization) diketahui bahwa di dunia ada sekitar 50-80 juta Pasutri mempunyai problem Infertilitas dan setiap tahunnya muncul sekitar 2 juta pasangan infertil baru. Di Indonesia sekitar 12% atau sekitar 3 juta pasangan mengalami infertil. Di Kabupaten Lampung Selatan terdapat sejumlah 34.516 pasangan umur subur (25%) diperkirakan mengalami infertilitas

Tujuan: untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang berhubungan dengan kejadian infertilitas di klinik hidayah ibu kalianda.

Metode: penelitian ini Penelitian kuantitatif dengan pendekatan crossectional dimana populasinya adalah wanita usia subur di klinik Hidayah Ibu Kalianda sebanyak 804 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total populasi terdiri dari 170 Wanita Usia Subur yang infertil dan 634 tidak infertil. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi, chi square dan regresi logistik.

Hasil: dari penelitian ini ada hubungan bermakna antara obesitas dengan kejadian infertilitas di klinik Hidayah Ibu dimana nilai P value 0.000. Ada hubungan bermakna antara umur dengan kejadian infertilitas di klinik Hidayah Ibu dimana nilai P value 0.001. Tidak ada hubungan bermakna antara pekerjaan dengan kejadian infertilitas di klinik Hidayah Ibu dimana nilai P value 0.610. Ada hubungan bermakna antara Riwayat Penyakit Reproduksi dengan kejadian infertilitas di klinik hidayah ibu dimana nilai P value 0.000. Tidak ada hubungan bermakna antara Riwayat Penyakit Menular Seksual dengan kejadian infertilitas di klinik Hidayah Ibu dimana nilai P value 0.624. Ada hubungan bermakna antara Riwayat Penyakit Kronis dengan kejadian infertilitas di klinik Hidayah Ibu dimana nilai P value 0.000

Kesimpulan: ada beberapa faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan kejadian infertilitas di Klinik Hidayah Ibu Kalianda. Faktor-faktor yang berhubungan dengan infertilitas adalah obesitas, umur, riwayat penyakit reproduksi, dan riwayat penyakit kronis. Namun, faktor pekerjaan dan riwayat penyakit menular seksual tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian infertilitas

 

Background: Based on WHO (World Health Organization) data, it is known that in the world there are around 50-80 million couples who have infertility problems and every year around 2 million new infertile couples appear. In Indonesia about 12% or about 3 million couples experience infertility. In South Lampung Regency there are 34,516 couples of childbearing age (25%) estimated to experience infertility.

Objective: to determine what factors are associated with the incidence of infertility at the hidayah ibu kalianda clinic.

Method: this research is quantitative research with crossectional approach where the population is women of childbearing age at Hidayah Ibu Kalianda clinic as many as 804 people. The sample used in this study was the total population consisting of 170 women of childbearing age who were infertile and 634 were not infertile. Data analysis used frequency distribution, chi square and logistic regression.

Results: from this study there is a significant relationship between obesity and the incidence of infertility at the Hidayah Ibu clinic where the P value is 0.000. There is a significant relationship between age and the incidence of infertility at the Hidayah Ibu clinic where the P value is 0.001. There is no significant relationship between occupation and the incidence of infertility at the Hidayah Ibu clinic where the P value is 0.610. There is a significant relationship between Reproductive Disease History and the incidence of infertility at the mother's guidance clinic where the P value is 0.000. There is no significant relationship between History of Sexually Transmitted Diseases and the incidence of infertility at the Hidayah Ibu clinic where the P value is 0.624. There is a significant relationship between History of Chronic Disease and the incidence of infertility at the Hidayah Ibu clinic where the P value is 0.000.

Conclusion: there are several factors that have a significant relationship with the incidence of infertility at Hidayah Ibu Kalianda Clinic. Factors associated with infertility are obesity, age, history of reproductive disease, and history of chronic disease. However, occupation and history of sexually transmitted diseases did not have a significant relationship with the incidence of infertility.

 

 


Keywords


Infertilitas, obesitas, umur, pekerjaan, riwayat PMS, riwayat penyakit kronis

References


Arikunto, suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta: Rineka Cipta.

Amanta arella, 2009. Hubungan antara obesitas dan faktor lain pada pasangan usia subur dengan sttus fertilitas melalui study kasus di perumahan citra garden city di jakarta tahun 2009. Jakarta:Repository USU

Ahsan, 2012. Hubungan karakteristik dengan tingkat pengetahuan pria usia subur tentang gaya hidup yang mempengaruhi infertil. Palembang:Repository USU.

Djuwantono, 2009. Perbedaan kepuasanperkawinan antara wanita yang mengalami infertilitas primer dan infertilitas sekunder. Humanitas : Indonesian Psychological Journal Vol. 3 No. 1 Januari 2006 : 7 - 17

Habsjah, 2009. Dukungan sosial yang diterima oleh perempuan yang belum berhasil dalam pengobatan infertilitas. Purwokerto: Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.3, November 2009.

Himpunan Endokrinologi Reproduksi dan Fertilitas Indonesia (HIFERI). 2013. Konsensus Penanganan Infertilitas.

Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

Mekar Dwi Anggraeni, 2009. Dukungan sosial yang diterima perempuan yang Belum Berhasil melakukan pengobatan Infertilitas.

Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.3, November 2009

Manuaba, ida bagus gde. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Manuaba, ida bagus gde. 1998. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.. Jakarta: Arcan.

Merrill Ray. 2013. Epidemiologi Reproduktif. Jakarta: EGC Purnamaningrum,dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Fitramaya

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Notoatmodjo, soekidjo. 2010, Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Prawirohardjo, sarwono. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta: YBS-SP.

Paath, dkk. 2004. Gizi Dalam Kesehatan Reprodukti. Jakarta: EGC.

Sastrawinata, sulaiman. 2008. Ginekologi. Bandung: Elstar Offset.

Scott Wilkes, Alison Murdoch. 2015. Obesity and female fertility: a primary care perspective. Downloaded from http://jfprhc.bmj.com/ on September 30, 2015 Published by group.bmj.com

Sugiyono. 2010. Stastika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sembuya. Mother or nothing: the agony of infertility. Bull World Health Organ 2010;88:881–882 | doi:10.2471/BLT.10.011210

Scott Wilkes, Alison Murdoch. Obesity and female fertility: a primary care perspective. http://jfprhc.bmj.com/

World Health Organization (WHO). 2015. Health problems, problem behaviours and risk factor. http://www.who.intreproductivehealth/topics/infertility/definitions




DOI: https://doi.org/10.33859/dksm.v13i1.828

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2022 muji lestari

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.