PENGARUH BIMBINGAN SPIRITUAL TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI MAYOR DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKITAL-ISLAM KOTA BANDUNG

Weni Guslia Refti

Abstract


Perawat memandang individu secara holistik yang memandang individu sebagai satu kesatuan yang utuh dan kompleks, yang memiliki dimensi biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Pembedahan adalah suatu stressor yang dapat menimbulkan stres fisiologis dan stres psikologis. Permasalahan keperawatan yang berhubungan dengan klien yang menjalani prosedur pembedahan yaitu kecemasan. Cemas merupakan respon adaptif yang normal terhadap stres karena pembedahan. Pada saat mengalami kecemasan, individu akan mencari dukungan dari keyakinan agama. Dukungan tersebut dapat berupa bimbingan spiritual doa. Sehingga dapat diketahui pengaruh bimbingan spiritual terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre opesi mayor. Data hasil studi pendahuluan di RSAI Kota Bandung 2019 menyatakan sebanyak 10 orang dengan cara wawancara keseluruhan (10 orang) mengalami tanda dan gejala kecemasan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bimbingan spiritual terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi mayor di ruang rawat inap RSAI kota Bandung Tahun 2019. Jenis penelitian ini yaitu quasi experiment dengan pendekatan one group pretest and postest designs. Populasi penelitian sebanyak 71 orang yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian diketahui 21(29,6%) orang kecemasan ringan, 39(54,9) orang  kecemasan sedang dan 11 orang  kecemasan berat (15,5%) sebelum diberikan bimbingan spiritual, sedangkan setelah diberikan bimbingan spiritual diketahui 44(62%) orang kecemasan ringan, 26(36,6%) orang sedang  dan 1(1,4%) orang kecemasan berat. Hasil uji wilcoxon diperoleh Ï value sebesar 0,000 < 0,05, berarti ada pengaruh bimbingan spiritual terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi Mayor di Ruang Rawat Inap RSAI Kota Bandung.

Pihak rumah sakit Sebaiknya mempertahankan bimbingan spiritual dengan doa dan dzikir sebagai bagian dari intervensi asuhan keperawatan pre operatif, untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit dan meminimalisir resiko yang ditimbulkan kecemasan pasien preoperatif.


References


Baradero dkk, (2009). Keperawatan Perioperatif: Prinsip dan Praktik. Jakarta: EGC

Notoatmodjo,S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Safaria & Saputra (2009). Manajemen Emosi. Jakarta: Bumi Aksara

Sawitri. (2004). Pengaruh Informasi Pada Pasien Pra Bedah. Diakses Juni 2014

Setiawan, (2005). Pengaruh Komunikasi Theurapetik Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi. Diakses Juni 2014

Wijayanti, (2009). Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi. Diakses Juni 2014

Videback, S. (2008). Psychiatric Mental Health Nursing. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.




DOI: https://doi.org/10.33859/dksm.v13i1.827

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2022 Weni Guslia Refti

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.