Persepsi Bidan Tentang Kontrasepsi Iud Pasca Plasenta Di Ruang Bersalin RSUD Dr. H. Moch. Ansari SalehBanjarmasin
Abstract
Latar Belakang. Program KB yang paling diutamakan pemerintah adalah metode KB dengan MKJP seperti Implan, MOP, MOW, dan IUD. Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI 2012), bahwa Enam puluh dua persen (62%) wanita kawin menggunakan kontrasepsi. Metode IUD pasca plasenta mulai diterapkan karena dianggap lebih efektif dan bisa meningkatkan cakupan KB. Salah satu Rumah Sakit yang telah menjalankan Program ini secara gratis di Kalimantan Selatan adalah di RSUD dr.H. Moch. Ansari Saleh, dimana pelaksana secara langsung adalah bidan, yang berhubungan langsung dengan pasien, dan pihak yang melakukan pemasangan IUD pasca plasenta.
Tujuan Penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui persepsi bidan tentang kontrasepsi IUD pasca plasenta di ruang bersalin RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.
Metode Penelitian. Rancangan penelitian ini Studi Kasus dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data primer dengan indepth interview kepada 4 orang informan utama, yaitu Bidan di Ruang Bersalin RSUD Ansari Saleh serta 3 orang informan triangulasi yaitu Kepala Ruang Bersalin dan ibu post partum di ruang bersalin. Analisis data hasil wawancara melalui beberapa tahap reduksi data (data reduction, data display, dan conclusion drawing.
Hasil : Dari hasil interpretasi yang merupakan salah satu proses pembentukan persepsi, dari aspek pandangan teoritis, pemberian kesan dan pendapat, menggambarkan hasil bahwa Bidan di RSUD dr. H.Moch. Ansari Saleh memiiki persepsi yang positif dan baik terhadap penerapan IUD pasca plasenta. Kendalanya yaitu dalam meminta persetujuan suami dan pasien masih susah, masih terbatasnya stok IUD yang disediakan oleh BKKBN. Saran yang disampaikan yaitu konseling yang lebih baik lagi pada pasien dan suami, stok IUD lebih banyak lagi, adanya KIE tentang IUD pasca plasenta sejak kunjungan ANC.
Simpulan : Bidan di RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh memiliki persepsi yang positif dan baik terhadap pelaksanaan IUD pasca plasenta. Kendalanya adalah masih sulitnya mendapatkan persetujuan dari suami dan pasien. Stok IUD yang disediakan oleh BKKBN masih terbatas.
Kata Kunci: Persepsi, Bidan, IUD Pasca Plasenta
Midwives' Perceptions About Post Placental IUD Contraception In The Delivery Ward Of RSUD DR. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
Background: The family planning program that the government prioritizes the most is the family planning method with MKJP such as Implants, MOP, MOW, and IUDs. The Indonesian Health Demographic Survey (IDHS 2012), that Sixty-two percent (62%) of married women use contraception. The post-placental IUD method began to be applied because it was considered more effective and could increase the coverage of family planning. One of the hospitals that have run this program for free in South Kalimantan is RSUD dr.H. Moch. Ansari Saleh, where the executors are directly midwives, who deal directly with patients, and those who do the post-placental IUD installation.
Purpose: The purpose of this study was to find out the perceptions of midwives about post-placental IUD contraception in the delivery room of RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.
Method: The research design is a case study with a qualitative approach. Primary data was collected using in-depth interviews with 4 main informants, namely the midwife in the delivery room at Ansari Saleh Hospital, and 3 triangulation informants, namely the head of the delivery room and the postpartum mother in the delivery room. Analysis of the interview data through several stages of data reduction (data reduction, data display, and conclusion drawing).
Results: From the results of interpretation which is one of the processes of forming perceptions, from a theoretical point of view, giving impressions and opinions, illustrates the results that midwives at RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh has a positive and good perception of the post-placental IUD implementation. The obstacle is that it is still difficult to get the husband's and patient's consent, and there is still limited stock of IUDs provided by the BKKBN. The suggestions given were better counseling for patients and husbands, more stock of IU and Ds, and the existence of KIE about post-placental IUDs since the ANC visit.
Conclusion: Midwife at dr. H. Moch. Ansari Saleh has a positive and good perception of the post-placental IUD implementation. The obstacle is that it is still difficult to get consent from husbands and patients. IUD stock provided by BKKBN is still limited.
Keywords: Perception, midwife, post-placental IUD
Full Text:
FULL TEXT PDF (Bahasa Indonesia)References
Baron & Byrne, Psikologi Sosial, Jakarta: Erlangga, 2004
BKKBN. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
BKKBN. 2014. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi ke 3. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
BKKBN dan Kemenkes RI. 2012. Pedoman Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan di Fasilitas Kesehatan. Jakarta : Direktorat Bina Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes RI.
BLUD Ngudi Waluyo. 2012. Peran BLUD Ngudi Waluyo Wlingi dalam Meningkatkan Cakupan Peserta KB IUD melalui Program Pelayanan IUD Pascaplasenta.
B. Verawati, Rahayu W, Sri S. 2016. Evaluasi Pasca Diklat Medis Pemasangan Iud Pasca Plasenta Terhadap Kinerja Provider Dalam Memberikan Pelayanan. Journal The Shine Cahaya Dunia Kebidanan Vol 1 No. 01 (2016).
Ditadiliyana Putri, N. P., Pradnyaparamitha D, D., & Ani, L. S. (2019). Hubungan Karakteristik, Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur Di Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem Bali. E-Jurnal Medika Udayana, 8(1),40.
JNPK-KR POGI. Buku Acuan Pelatihan Klinik Teknologi Kontrasepsi Terkini (Contraceptive Technology Update) Bagi Profesional Kesehatan. Jakarta, 2012
Kamel MA, Mohamed SA, Shaaban OM, Salem HT. Acceptability for the use of postpartum intrauterine contraceptive devices: Assiut experience. 2013 (cited 2015 October. 25).
Katheit, G., Agarwal, J. Evaluation of Post Plasental Intrauterine Device (PPIUCD) in Terms of Awareness, Acceptance, and Expulsion in a tertiary care center. Int J Reprod Contracept Obstet Gynecol 2013; 2:539-43.
Kemenkes RI, Measure DHS ICF International. 2012. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.
Natalia L dan Inna. 2019. Gambaran Pengetahuan Tentang Iud Post Plasenta Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Argapura Kabupaten Majalengka Tahun 2019. ISBN 978-602-60315-8-7
N.M. Rai Widiastuti, dkk. 2016. Penerimaan Pelayanan Alat Kontrasepsi dalam Rahim Pasca Plasenta di Kota Denpasar. Public Health and Preventive Medicine Archive. Juli 2016 Volume 4 Nomor 1
Putri, R Pratama, Dwita Oktaria. (2016). Efektivitas Intra Uterine Devices (IUD) Sebagai Alat Kontrasepsi. Medical journal of lampung university. Vol 5, 2016 no 4 hal 138-141
SDKI. 2012. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Jakarta
DOI: https://doi.org/10.33859/dksm.v12i2.730
Refbacks
Copyright (c) 2021 Lisdha Yantie
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.