Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender Dan Endorphine Massage Terhadap Intensitas Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif Di PMB MD Kabupaten Cirebon Tahun 2020
Abstract
Pendahuluan: Nyeri persalinan yang timbul semakin sering dan semakin lama dapat menyebabkan ibu gelisah, takut dan tegang bahkan stress yang berakibat pelepasan hormone yang berlebihan seperti adrenalin, katekolamin dan steroid. Penggunaan manajemen non – farmakologi dapat dilakukan karena terjangkau, efektif dan tanpa efek yang merugikan serta dapat mengontrol perasaannya, kekuatannya dan dapat meningkatkan kenyamanan saat persalinan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Aromaterapi Lavender dan Endorphine Massage terhadap intensitas nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimen dengan rancangan One Grup Pretest – Posttest Design pada 20 ibu bersalin normal yang diambil dengan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar kuesioner pada bulan Januari sampai Maret 2020, kemudian dianalisis dengan Uji Statistik menggunakan Uji Komparatif Wilcoxon.
Hasil: Dengan tingkat kepercayaan 95%, hasil dari Asymp Sig (2-tailed) bernilai 0.001 dan karena hasilnya lebih kecil dari 0.05 (< 0.05) dapat diartikan bahwa “Hipotesis Diterima†atau secara statistik terdapat perbedaan rerata Intensitas nyeri yang bermakna Pretest dan Posttest Intervensi.
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh pemberian Aromaterapi Lavender dan Endorphine Massage terhadap intensitas nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif.
Kata Kunci: Aromaterapi Lavender, Endorphine Massage, Intensitas Nyeri Ibu Bersalin
Â
Background: Labor pain that occurs more often and longer can cause anxiety, fear, tension, and even stress which results in the release of excessive hormones such as adrenaline, catecholamines, and steroids. The use of non-pharmacological management can be done because it is affordable, effective, and without adverse effects and can control feelings, strength and can increase comfort during delivery.
Objective: This study aims to determine the effect of Lavender Aromatherapy and Endorphine Massage on the intensity of pain in the mother during the active phase of labor.
Methods: This study used a Quasi Experiment design with One Group Pretest - Posttest Design on 20 normal maternal mothers who were taken using the purposive sampling technique. Data collection was carried out with a questionnaire sheet from January to March 2020, then analyzed by statistical test using the Wilcoxon Comparative Test.
Result: With a 95% confidence level, the result of the Asymp Sig (2-tailed) is 0.001 and because the result is less than 0.05 (<0.05) it can be interpreted that "Hypothesis is Accepted" or statistically there is a significant difference in the mean pain intensity of pretest and posttest intervention.
Conclusion: This study shows that there is an effect of giving Lavender Aromatherapy and Endorphine Massage on the intensity of pain in the mother during the active phase of labor.
Keywords: Lavender Aromatherapy, Endorphine Massage, Maternal Pain Intensity
Full Text:
FULL TEXT PDF (Bahasa Indonesia)References
Andarmoyo, S. & S. (2013) Persalinan tanpa nyeri berlebihan: Konsep dan aplikasi manajemen nyeri persalinan. 1st edn. Yogyakarta: Ar - Ruzz Media.
Antik & Lusiana, et al (2017) ‘Pengaruh Endorphine Massage Terhadap Skala Intensitas Nyeri Kala I Fase Aktif Persalinan’, Jurnal Kebidanan, 6(12), p. 1. doi: 10.31983/jkb.v6i12.1907.
Aprillia, Y. (2010) Hipnostetri: Rileks, Nyaman, dan Aman Saat Hamil & Melahirkan. Jakarta: Gagas Media.
Astuti, A. . (2013) ‘Perbedaan Lama Kala I Fase Aktif pada Ibu Bersalin yang Dilakukan dan yang Tidak Dilakukan Pijat Endorphin di RB Margo Waluyo Surakarta’, Jurnal Kebidanan Vol, 01(01), pp. 30–36.
Haqiqi, B. R. (2016) ‘Perbedaan Perubahan Tingkat Nyeri Persalinan Normal Antara Kelompok Dengan dan Tanpa Aromaterapi Lavender Di Lamongan’. doi: 10.1111/j.1532-950X.2013.12007.x.
Hetia & Ridwan, et al (2017) ‘Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Pengurangan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif’, Jurnal kesehatan Metro Sai Wawai, X(1), pp. 5–10.
Jaelani (2017) Aroma Terapi. 1st edn. Jakarta.
Judha & Sudarti, et al (2012) Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri Pesalinan. 1st edn. Yogyakarta: Nuha Medika.
Kuswandi, L. (2011) Keajaiban Hypno Birthing. Jakarta: Pustaka Bunda.
Lestari, D. (2015) Hubungan antara Usia Ibu dengan Kejadian Penyulit Persalinan di RSUD Banyumas. Available at: http://repository.ump.ac.id/2710/3/Dwi Lestari BAB II.pdf.
Maryunani, A. (2010) Nyeri Dalam Persalinan Teknik dan Cara Penanganannya. Jakarta: Trans Info Media.
Marie, M. (2009) Hypno Birthing : Metode Melahirkan secara Aman, Mudah dan Nyaman. 1st edn. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
Muchtaridi & Moelyono (2015) Aroma Terapi Tinjauan Aspek Kimia Medisinal. 1st edn. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Notoatmodjo, S. (2018) Metodologi Penelitian Kesehatan. 3rd edn. Jakarta: Rineka Cipta.
Rosalinna (2018) ‘Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap Pengurangan Rasa Nyeri Pada Persalinan Kala I Di Wilayah Puskesmas Klego I Boyolali’, jurnal Publikasi Kebidanan, 9(1), pp. 1–10.
Setyorini, R. H. (2013) Belajar Tentang Persalinan. 1st edn. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sofian, A. (2011) Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. 3rd edn. Edited by R. Mochamad. Jakatra: Buku Kedokteran EGC.
Sugiyono, P. D. (2017) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. 26th edn. Bandung: Alfabeta.
Sumarah & Yani, et al (2009) Perawatan ilmu bersalin (asuhan kebidanan pada ibu bersalin). 3rd edn. Yogyakarta: Fitramaya.
Susilarini & Winarsih, et al (2017) ‘Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap Pengendalian Nyeri Persalinan Kala I Pada Ibu Bersalin’, Jurnal Kebidanan, 6(12), p. 47. doi: 10.31983/jkb.v6i12.1912.
Turlina, L. (2017) ‘Pendidikan Ibu Pekerjaan Ibu’, 09(01).
Yuliatun, L. (2008) Penanganan Nyeri Persalinan dengan Metode Nonfarmakologi. 1st edn. Malang: Bayumedia Publishing.
DOI: https://doi.org/10.33859/dksm.v12i1.700
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Pepi Hapitria
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.