FAKTOR RISIKO KEJADIAN PRE EKLAMPSI DI KOTA CIREBON TAHUN 2019
Abstract
Latar Belakang: Penyebab preeklampsia tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja, melainkan banyak faktor yang menyebabkan penyakit preeklampsi dan eklampsi (multiple causation). Umur, Gravida, Riwayat Preeklampsi, status sosial ekonomi, Diabetes Mellitus, mola hidatidosa, kehamilan ganda, hidrops fetalis, umur <20 atau >35 tahun, dan obesitas (Indeks Massa Tubuh/IMT). merupakan faktor predisposisi terjadinya preeklampsi (Ulfah, 2013). Dengan demikian, apabila salah satu faktor tadi ada pada ibu hamil maka ibu hamil tersebut dapat mempunyai kerentanan untuk mengalami pre eklampsi dalam kehamilannya. Terkadang ibu hamil tidak sadar dengan keadaan dirinya yang sudah menderita preeklampsi.
Tujuan: mengetahui faktor risiko kejadian preeklampsi di kota Cirebon tahun 2019
Metode: Peneltian analitik dengan pendekatan case (ibu hamil pre eklampsi) dan control (ibu hamil normal), untuk mengetahui faktor risiko (umur, gravida, riwayat pre eklampsi, indeks massa tubuh (IMT) dan konsumsi makanan). Penggunaan sampel menggunakan teknik accidental sampling, yaitu memilih 5 Puskesmas dari 22 Puskesmas di wilayah Kota Cirebon yang memiliki kasus pre eklampsi terbanyak, ditambah dengan mengambil kasus di Rumah Sakit Daerah Gunung Jati kota Cirebon. Jumlah sampel 50 orang ibu hamil, yaitu 25 ibu hamil dengan pre eklampsi dan 25 orang ibu hamil normal. Analisis bivariat dengan chi square.
Hasil: Â Tidak terdapat hubungan antara umur ibu dengan kejadian pre eklampsi, dengan p value 0,667. Tidak terdapat hubungan antara jumlah kehamilan (gravida) dengan kejadian pre eklampsi, dengan p value 1,00. Tidak terdapat hubungan antara riwayat pre eklampsi dengan kejadian pre eklampsi, dengan p value 0,49. Tidak terdapat hubungan antara IMT dengan kejadian pre eklampsi, dengan p value 0,463. Tidak terdapat hubungan antara konsumsi makanan dengan kejadian pre eklampsi, dengan p value 1,00. Tidak terdapat hubungan antara kecemasan antenatal dengan kejadian pre eklampsi, dengan p value 0,098.
Simpulan: Tidak ada hubungan antara umur, gravida, riwayat pre eklampsi, IMT dan konsumsi makanan dengan kejadian pre eklampsia. Penyebab Pre eklampsi yang masih belum pasti sampai saat ini, sehingga berbagai upaya diharapkan bisa dilakukan untuk mengurangi faktor risiko ibu pada kehamilan.
Â
Kata Kunci: umur, gravida, riwayat pre eklampsi, IMT, konsumsi makanan, kecemasan, pre eklampsi
AbstractÂBackground: The cause of preeclampsia is not only caused by one factor but many factors that cause preeclampsia and eclampsia (multiple causations). Age, Gravida, Preeclampsia History, socioeconomic status, Diabetes Mellitus, hydatidiform mole, multiple pregnancies, fetal hydrops, age <20 or> 35 years, and obesity (Body Mass Index / BMI). is a predisposing factor to the occurrence of preeclampsia (Ulfah, 2013). Thus, if one of these factors is present in a pregnant woman, the pregnant woman can have the susceptibility to experiencing preeclampsia in her pregnancy. Sometimes pregnant women are unaware of their preeclampsia.
Objective: to determine the risk factors for preeclampsia in the city of Cirebon in 2019
Method: Analytical research with case approach (preeclampsia pregnant women) and control (normal pregnant women), to determine risk factors (age, gravida, history of preeclampsia, body mass index (BMI) and food consumption). The use of samples using accidental sampling technique, which is choosing 5 Puskesmas out of 22 Puskesmas in the Cirebon City area that has the most pre-eclampsia cases, plus taking a case at the Gunung Jati Regional Hospital in Cirebon. The number of samples was 50 pregnant women, namely 25 pregnant women with preeclampsia and 25 normal pregnant women. Bivariate analysis with chi-square.
Results: There was no relationship between maternal age and preeclampsia, with a p-value of 0.667. There is no relationship between the number of pregnancies (gravida) with the incidence of preeclampsia, with a p-value of 1.00. There is no relationship between preeclampsia history and preeclampsia events, with a p-value of 0.49. There is no relationship between BMI with preeclampsia events, with p-value 0.463. There is no relationship between food consumption and preeclampsia, with a p-value of 1.00. There was no relationship between antenatal anxiety with preeclampsia, with a p value of 0.098.
Conclusion: There is no relationship between age, gravida, history of pre-eclampsia, BMI, and food consumption with the incidence of pre-eclampsia. The causes of preeclampsia are still uncertain at this time, so various efforts are expected to be made to reduce maternal risk factors in pregnancy.
Â
Keywords: age, gravida, history of pre-eclampsia, BMI, food consumption, anxiety, pre-eclampsia
Â
Â
Full Text:
FULL TEXT PDF (Bahasa Indonesia)References
Adi, dkk. 2012. Hubungan antara Kecemasan dengan kejadian pre eklampsi di Kanupaten Banyumas Jawa Tengah. Berita Kedokteran Masyarakat. Vol.28 No.1, Maret 2012.
Afridasari, 2013. Analisis Faktor Risiko Kejadian Pre eklampsi. FK. UHO
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2013.
Cunningham, F Gary et al, 2013. Obstetri William, alih bahasa Andry Hartono, Jakarta : EGC.
Chobanian AV,2004. Prevention, detection, evaluation and treatment of high blood pressure. http://www.njlbi.nih.gov/resources/docs/cht-book.htm(sitasi tanggal 5 November 2018.
Depkes RI. 2015. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Diaz SH, 2009. Risk Of Pre eclampsia in first and subsequent Pregnancies : Prospective cohort study. BMJ : 2009 : 2-3
Dien Gusta, dkk. 2014. Faktor Risiko Kejadian Pre eklampsia pada ibu hamil di RSP M. Djamil Padang. Andalas Journal Of Public Health 2015
Dinas Kesehatan Kota Cirebon. Profil Dinas Kesehatan Kota Cirebon Tahun 2018
Djannah SN, 2010. Gambaran epidemiologi kejadian pre eklampsi di RSU PKU Muhamadiya Yogyakarta tahun 2007-2009. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan 2010.
Donsu, J, D, T. 2017. Psikologi Keperawatan Yogyakarta. Pustaka Baru Press. Cetakan I
E.Abalos et al, 2013. Pre eclampsia, Eclampsia and adverser maternal and perinatal outcome : A secondary analysis of the World Health Organization Multicountry Survey on maternal and New Born Health. Original Article
Indriani, 2012. Analisis yang berhubungan dengan faktor-faktor Kejadian pre eklampsi pada ibu bersalin di RSD Kardinah Kota Tegal tahun 2011. Jakarta : Universitas Indonesia
Intan R, 2010. Hubungan antara Kecemasan dengan kejadian Pre eklampsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Istiana, dkk. 2017. Faktor risiko yang mempengaruhi kejadian hipertensi pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota semarang tahun 2017. Jurnak Kesehatan Masyarakat e-journal UNDIP, volume 6 nomor 1, Januari 2018.
Isworo, 2012. Hubungan antara kecemasan dengan kejadian pre eklampsi di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. Berita Kedokateran Masyarakat; vol.28, no:1
Kemenkes RI, 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA, Jakarta, hal. 24-26
Kemenkes (2017) Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI
.
Kumala Fatma Tiara, 2015. Hubungan antara kejadian pre ekmlapsi dan resiko depresi antenatal di RSI Sunan Kudus. Tesis Universitas Sebelas Maret Surarakarta
Kurki, et al. 2010. Depression and anxiety in early pregnancy and risk for pre eclampsia. The American College of Obstetricians and Gynecologist, Volume 95 issue 4 p 487-490
Novi, dkk. 2016. Determinan gangguan hipertensi dalam kehamilan di Indonesia. Departemen Biostatistik, Universitas Gajah Mada. Berita Kedokteran Masyarakat. Vo. 32 No.9
Panjaitan, 2015. Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Helvetia Medan. Skripsi. Hal 22-31
Rozikhan, 2007. Faktor-Faktor Risiko Terjadinya Pre ekllampsi Berat di Rumah Sakit DR. H. Soewondo Kendal, Semarang. Universitas Diponogoro.
Saifuddin, Abdul mari, 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta, Penerbit : BP-SP
Santi Martini, 2012. Hubungan antara Gaya Hidup Selama Masa Kehamilan dengan Pre eklampsi. The Indonesian Journal of Public Health. Vo.8 No.3 Maret 2012. 122-125
Shodiqoh, Eka R & Syahrul, Fahriyani. 2014. Perbedaan Tingkat Kecemasan Dalam menghadapi Persalinan Antara Primigravidan dan Multigravida. Fakultas Kesehatan Universitas Airlangga
Tigor, dkk. 2016. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pre eklampsi pada ibu hamil di poli KIA RSU Antapura Palu. Jurnal Kesehatan Tadulako Vo.2 No. 1. 2016
Tita F.P, 2012. Hubungan gaya hidup selama masa kehamilan dan kejadian pre eklampsia. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Surabaya. The Indonesian Journal of Public Health , Vol.8, no.3 Maret 2012
Wuryandari, 2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pre eklampsia di RSUD Raden Mattaher , Jambi. Online Jurnal
DOI: https://doi.org/10.33859/dksm.v11i1.566
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Lisna wati, Rani Widiyanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.