LIMA PILAR PENGENDALIAN DIABETES MELLITUS DENGAN KADAR GULA DARAH

Asni Hasaini, Hijratun Wahana

Abstract


Latar Belakang: Diabetes mellitus (DM) Tipe 2 adalah penyakit metabolik yang 90% kasusnya ditandai dengan peningkatan kadar gula darah. Di Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia dengan prevalensi akan meningkat menjadi 21,3 juta jiwa pada tahun 2030. Sehingga diperlukan deteksi dini dan 5 pilar pengendalian Diabetes Mellitus yang baik agar komplikasi kronik.

Tujuan: Menganalisis antara 5 pilar pengendalian DM dengan kadar glukosa darah.

Metode: Jenis penelitian kuantitatif korelasi menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel adalah sebagian dari populasi berjumlah sebanyak 93 menggunakan simple random sampling. Instrument menggunakan kuesioner, dan dianalisis menggunakan spearmans rho.

Hasil: Ada hubungan antara edukasi dengan kadar gula darah dengan nilai Ï=0.000 dan nilai rho 0.372, ada hubungan antara rutin penggunaan obat dengan kadar gula darah dengan Ï=0.002 dan nilai rho=0.311, ada hubungan antara diet dengan kadar gula darah dengan nilai Ï=0.000 dan nilai rho=0.614, ada hubungan antara aktivitas dengan kadar gula darah dengan nilai Ï=0.001 dan nilai rho=0.347, ada hubungan antara kontrol gula darah dengan kadar gula darah dengan nilai Ï=0.000 dan nilai rho=0.706.

Kesimpulan: Perlu dilakukan sosialisasi tentang pentingnya lima pilar pengendalian Diabetes Mellitus yang dilakukan oleh petugas melalui POSBINDU, PROLANIS maupun di kegiatan lainnya.

 

Kata Kunci : Lima Pilar Pengendalian DM, Kadar Gula Darah, DMT2

 

Abstrack

Introduction: Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disease that 90% of them is Type 2 that signed by the increase of blood glucose levels. In Indonesia, this disease is 6th in the world with the prevalence that will increase to 21.3 million in 2030. So, we need early detection and good DM control that chronic complications can be minimized. DM Control is known as the 5 pillars of DM Control.

Purpose: To analyze the 5 pillars of the DM control with blood glucose levels.

Methods: Quantitative research with descriptive analytic correlation with the cross-sectional approach. The population in this research is Type 2 DM patients in Puskesmas Martapura 1 with total 1,423 respondents, with a sample of 93 using a simple random sampling. The instrument that used is the questionnaire, and then the data were analyzed using the spearmans rho.

Result: There is a relationship between education with blood glucose levels with Ï= 0.000 and 0.372 rho value. There is a relationship between the routine using drugs with blood glucose levels with Ï= 0.002 and the value of rho= 0.311. There is a relationship between a diet with blood glucose levels with Ï= 0.000 and the value of rho= 0.614. There is a relationship between the activity with blood glucose levels with Ï= 0.001 and the value of rho= 0.347. There is a relationship between bloods control blood glucose levels with Ï= 0.000 and the value of rho = 0.706.

Conclusion: Needs for giving information about the importance of the five pillars of DM Control by Health Care through POSBINDU, PROLANIS as well as in other activities.

 

Keywords: Five Pillars DM Control, Blood Glucose, with type 2 diabetic


References


ADA (American Diabetes Association). (2014). Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus. Diabetes Care.

A Hasaini, (2015). Efektifitas progressive muscles relaxation (PMR) terhadap kadar gula darah pada kelompok penderita diabetes mellitus Tipe II di Puskesmas Martapura. Jurnal Caring Jilid 2 terbitan 1 (hlm 16-27)

Basuki, E., (2009). Tehnik Penyuluhan Diabetes Mellitus, dalam Soegondo, S., Soewondo, P., & Subekti, I. Ed. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu (hlm 187-202). Jakarta : FKUI

Ilyas, E.I. (2009). Olahraga bagi diabetes, dalam Soegondo, S., Soewondo, P.,& Subekti, I, Ed. Penatalaksanaan diabetes mellitus terpadu (hlm 69-110). Jakarta : FKUI.

Ilyas, E. I., (2011). Olahraga bagi Diabetesi dalam: Soegondo, S., Soewondo, P., Subekti, I., Editor. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu bagi dokter maupun edukator diabetes. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Holt and Kumar (2010). ABC of Diabetes. Sixth Edition. UK: Wiley-Blackwell. Halaman 1-5, 34-37, dan 64-66.

International Diabetes Federation.(2015). Diabetes Atlas Seventh Edition. IDF

Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI). (2011). Konsensus Pengelolaan Diabetes Mellitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta: Perkumpulan Endokrinologi Indonesia.

Plotnikoff, R. C., (2006). Physical Activity in the Management of Diabetes: Population-based Perspectives and Strategies. Canadian Journal of Diabetes. 30: 52-62

Price, S.A., & Wilson. (2011). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta: EGC.

Sigal, J.R, Kenny, G.P., Wasserman, D.H, and Castaneda, S.C (2004). Physical activity/ exercise and type 2 diabetes. ADA statements. Diabetes Care. Volume 27 Number 10 p 2518-253

Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., & Setiati (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. (edisi 3). Jakarta: Pusat Penerbit Departemen Penyakit Dalam FKUI

Soegondo, S. (2009). Prinsip penanganan diabetes, insulin dan obat oral hipoglikemik, dalam Soegondo, S., Soewondo, P., & Subekti. I. Ed. Penatalaksanan Kendali Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta : FKUI.

Soegondo,S., Soewondo, P & Subekti, I. (2015). Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Edisi 2. Cetakan ke-10. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Soewondo, P. (2009). Pemantauan Kendali Diabetes Mellitus, dalam Soegondo, S. Soewondo, P dan Subekti, I. Ed Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta : FKUI

Suastika, K., Dwipayana, P., Ratna Saraswati, I. M., Kuswardhani, T., Astika, N., Putrawan, I. B., . . . Taniguchi, H. (2011). Relationship Between

Age and Metabolic Disorders in The Population of Bali. Journal of Clinical Gerontology and Geriatrics, 2(2), 47-52. doi: http://dx.doi.org/10.1016/j. jcgg.2011.03.001.

Sukardji, K. (2009). Bagaimanakah Perencanaan Makan pada Penyandang Diabetes, dalam Soegondo, S., Soewondo, P., & Subekti. I. Ed. Penatalaksanan kendali diabetes mellitus terpadu. Jakarta : FKUI.

Wolever, TMS., Vorster, HH., Björk, I., Brand-Miller, J., Brighenti, F., Mann, JI., Ramdath, DD., Granfeldt, Y., Holt, S., Perry, TL., Venter, C., Wu, X.(2003). Determination of the Glycaemic Index of Foods: Interlaboratory Study. European Journal of Clinical Nutrition, 57: 475-82.




DOI: https://doi.org/10.33859/dksm.v11i2.543

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2020 Asni Hasaini, Hijratun Wahana

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.