Hubungan Kesiapan Keluarga Menerima Klien Dengan Gangguan Jiwa Terhadap Angka Kekambuhan Pada Klien Gangguan Jiwa Di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Tahun 2018

Muhammad Saputra

Abstract


Latar belakang : Gangguan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Klien gangguan jiwa dicirikan dengan siklus kekambuhan yang mencapai 60-75% dari keseluruhan penderita. Kekambuhan klien masih tinggi dapat dipengaruhi faktor kesiapan keluarga dalam menerima klien gangguan jiwa.

Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kesiapan keluarga menerima klien dengan gangguan jiwa terhadap angka kekambuhan pada klien gangguan jiwa di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum

Metode penelitian :  analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi adalah seluruh keluarga (keluarga inti) klien gangguan jiwa di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum yang berjumlah 1.751 orang. Sampel sebagian dari populasi sebanyak 97 orang dengan teknik pengambilan puposive sampling. Analisis data melalui uji Spearman Rank dengan tingkat kepercayaan 95%.

Hasil penelitian Didapatkan keluarga klien gangguan jiwa sebagian besar siap dalam menerima klien gangguan jiwa sebanyak 77 orang (79,4%) dan angka kekambuhan klien gangguan jiwa sebagian besar kategori sedang sebanyak 65 orang (67%). Ada hubungan kesiapan keluarga dalam menerima klien dengan angka kekambuhan pada klien gangguan jiwa di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Provinsi Kalimantan Selatan (p value = 0,000; r = 0,744).

Saran : rumah sakit hendaknya memberikan sosialisasi misalnya melalui kegiatan peningkatan home visite kepada keluarga pasien untuk meningkatkan kesiapan keluarga untuk menerima klien.

 

Kata Kunci : Angka Kekambuhan, Kesiapan Menerima Klien.



Background
: Mental disorders is one of the problems of public health in Indonesia. The mental impairment client is characterized by a relapse cycle that reaches 60-75% of the sufferer. Client relapse is still high can be influenced by family readiness factor in receiving the client's mental disorders.

Research objectives : PEnelitian aims to know the family readiness relationship to receive clients with a mental impairment on the number of relapse in Mental disorders in the clinic of mental illness in Sambang Lihum

Research method :       cross sectional analytic. Population is the whole family (core family) of the clients of mental disorders in the polyclinic of the Sambang Lihum psychiatric hospital amounting to 1,751 people. Samples of a portion of the population of 97 people    with        puposive    samplingtechniques. Analysis of data by Test  Spearman Rank    with a trust rate of 95%.

The results obtained by the family of mental disorders clients are mostly ready in receiving clients of mental disorders as much as 77 people (79.4%) and the number of mental impairment clients of most categories is currently 65 people (67%). There is a family readiness relationship in accepting clients with a number of relapse on the client's mental disorder in the clinic of health care Sambang Lihum South Kalimantan Province (P  value  = 0.000; r = 0.744).

Suggestion : RHospital should provide socialization e.g. through  home visite   Improvement activities to the patient family to improve the family readiness to receive clients.

 

Keywords: number of relapse, readiness of accepting clients


Full Text:

FULL TEXT PDF

References


Amalia, L. 2009. Kesiapan Keluarga Menghadapi Kepulangan Pasien Rawat Inap Gangguan Jiwa Studi Kasus pada Keluarga Pasien Rawat Inap Ganguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa dr. Amino Gondhohutomo Semarang [Online]. tersedia dalam http://lib.unnes.ac.id/3800/1/5734.pdf [diakses tanggal 18 Agustus 2018].

Daulay, H. R. 2016. Hubungan Penerimaan Keluarga dengan Kemampuan Merawat Pasien Skizofrenia di RS Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem Medan [Online]. tersedia dalam http://repositori.usu.ac.id [diakses tanggal 18 Agustus 2018].

Fitria, M. S. 2013. Hubungan antara Faktor Kepatuhan Mengkonsumsi Obat, Dukungan Keluarga dan Lingkungan Masyarakat dengan Tingkat Kekambuhan Pasien Skizofrenia di RSJD Surakarta [Online]. tersedia dalam http://eprints.ums.ac.id/27203/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdf [diakses tanggal 18 Agustus 2018].

Kelliat, B. A. 2011. Manajemen Kasus Gangguan Jiwa CMHN (Intermediate Course). Jakarta : EGC.

Nuraenah. 2012. Hubungan Dukungan Keluarga dan Beban Keluarga dalam Merawat Anggota dengan Perilaku Kekerasan di RS. Jiwa Islam Klender Jakarta Timur [Online]. tersedia dalam http://digillib.ui.ac.id [diakses tanggal 18 Agustus 2018].

Purwantini. 2015. Hubungan Tipe Keperibadian dengan Kekambuhan Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta [Online]. tersedia dalam http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id [diakses tanggal 18 Agustus 2018].

Pratama, Y. 2015. Hubungan Keluarga Pasien terhadap Kekambuhan Skizofrenia di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Jiwa Aceh [Online]. tersedia dalam http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JKS/article/view/3258/3082 [diakses tanggal 18 Agustus 2018].

Octavia, S. I. 2017. Peranan Penting Wanita dalam Menjaga Kesehatan Keluarga [Online]. tersedia dalam http://corporate.kimiafarmaapotek.co.id [diakses tanggal 18 Agustus 2018].

Wardhani, R. Z. 2015. Penerimaan Keluarga Pasien Skizofrenia yang Menjalani Rawat Inap di RSJ [Online]. tersedia dalam https://publikasiilmiah.ums.ac.id [diakses tanggal 18 Agustus 2018].

Yusuf, A., Fitryasari, R., Nihayati, H. E. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika

http://m.harnas.co/2017/06/15/Penderita-gangguan-jiwa-di-kalsel-capai-6000- orang tanggal di akses 24 maret 2018.




DOI: https://doi.org/10.33859/dksm.v10i2.506

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 muhammad saputra

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.