Hubungan Fungsi Kognitif Dengan Risiko Jatuh Pada Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru

Suci Martha Aprilia, Dhian Ririn Lestari, Kurnia Rachmawati

Abstract


Latar Belakang: Jatuh padaalansia merupakanahal yangasering terjadi. Kejadian jatuh padaalansia dapat disebabkan oleh perubahan fungsi organatubuh. Salah satu perubahan fungsi organ yang terjadi adalahaperubahan fungsianeuron yang dapat menyebabkan gangguan fungsi kognitif.

Tujuan: Mengetahui hubungan fungsi kognitif dengan risiko jatuh pada lanjut usia di PantiaSosialaTresna Werdha BudiaSejahteraaBanjarbaru.

Metode: Penelitianaini menggunakan metode observasional dan survei denganapendekatanaCross Sectional. Pengumpulanadata dilakukanadengan menggunakanaMini MentalaState Examinationa(MMSE) pada fungsi kognitif dengan mengadopsi dari penelitian sebelumnya dan TimeaUp andaGo Testa (TUG) padaarisikoa jatuh. Pengambilanasampel dengan totalasamplingasebanyak 63 orang. Metodeaanalisis data menggunakan uji chi square dan untuk mencari nilai OR dengan  Regresi logistik sederhana.

Hasil: Terdapat hubungan fungsi kognitif dan risikoajatuh padaausia lanjutadi PantiaSosial TresnaaWerdha BudiaSejahteraaBanjarbaru (p value = 0,000, OR = 7,58 kali).

Diskusi: Penurunan fungsi kognitif pada lansia menjadiasalah satuafaktorarisiko penyebabameningkatnyaarisiko jatuhapadaalansia. Diharapkanaperawat danalanjut usiaauntuk memperhatikanafungsi kognitifaagar dapatamenurunkanarisiko jatuhapada lanjutausia.

KataaKunci: fungsiakognitif, lanjut usia, risikoajatuh

 

Abstract

 

Introduction: Falling on the elderly is a common thing. Falling events in the elderly can be caused by changes in bodily organs. One change in organ function that occurs is a change in the function of neurons that can cause impaired cognitive function.

Objective: To determine the relationship of cognitive function with the risk of falling in the elderly at the Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru.

Method: This study used observational methods and surveys with a cross-sectional approach. Data collection was done by using MiniaMental StateaExaminationa(MMSE) on cognitive function by adopting from previous research and Time Up and Go Test (TUG) on the risk of falling. Sampling with a total sampling of 63 people. The method of data analysis used the chi-square test and to find the OR value with simple logistic regression.

Results: There is a relationship between cognitive function and the risk of falling in the elderly at the Tresna Werdha Social Institution Budi Banjarbaru Prosperous (p-value = 0.000, OR = 7.58 times).

Discussion: Decreasing cognitive function in the elderly is one of the risk factors for increasing the risk of falls in the elderly. It is expected that nurses and the elderly to pay attention to cognitive function to reduce the risk of falling in the elderly.

 

Keywords: cognitive function, elderly, risk of falling


Full Text:

FULL TEXT PDF

References


Ana, K, 2017 Hubungan Fungsi Kognitif dengan Risiko Jatuh Pada Lansia di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading Semarang: PSIK Universitas Islam Sultan Agung Semarang. http://repository.unissula.ac.id/7213/. Diundah 03 April 2018

Ayu Isti (2018), Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Fungsi Kognitif Pada Lansia Di Wilayah Kelurahan Gebangsari Semarang: Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA.

Badan Pusat Statistik (BPS), 2016

Bapernas, 2014.Statistik Penduduk Lanjut Usia 2014.

Darmojo, R.B (2009) buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Lanjuf Usia) edisi ke 4: Jakarta. FKUI

Fadhia, N. (2012). Hubungan Fungsi Kognitif dengan Kemandirian Dalam Melakukan Activities Of Daily Living (Adl) Pada Lansia Di UPT Pslu Pasuruan: Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

Fitria S, (2017) Hubungan Fungsi Kognitif dengan Kemampuan Basic Activity Daily Living (BADL) Pada Lansia di PSTW Budi Sejahtera Provinsi Kalimantan Selatan: PSIK Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Diakses 03 Mei 2018 journal.unair.ac.id/filerPDF/Najiyatul%20F

J Agromed Unila (2015). Instabilitas dan Kejadian Jatuh pada Lansia, Jurnal Kesehatan dan Agromedicine: Universitas Lampung

Lumbantobing, S.M. (2006). Kecerdasan pada usia lajut dan demensia.Edisi 4. Jakarta: Balai penerbit FKUI.

Marlina D.W, (2012). Hubungan Antara Fungsi Kognitif Dengan Kemampuan Interaksi Sosial Pada Lansia Di Kelurahan Manda Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.http://eprints.ums.ac.id/20430/. Diunduh 21 Maret 2018

Maryam,n fR.S., Ekasari,f hM.F., Rosidawati, Jubaedi, A., & Batubara, I. (2008). Mengenal usia lanjut dan perawatnya. Jakarta: Salemba Medika.

Milfa Sari dkk. (2014). Hubungan Antara Tingkat Aktivitas Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Usia di Kelurahan Jati Kecamatan Padang Timur : Jurnal Kesehatan Andalas. http://jurnal.fk.unand.ac. Diunduh 20 Maret 2018

Novita dkk (2017). Hubungan Gangguan Kognitif dengan Risiko Jatuh Pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru: STIKES Sari Mulia Banjarmasin

Padila, 2013 Buku Ajar Gerontik Nuha Medika. Yogyakarta

Suadirman, S.P. 2011. Psikologi usia lanjut. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Thibaud (2011). Hubungan Risiko Jatuh dengan Riwayat Jatuh

Thomas S, Halbert J, Machkintosh S. (2012). A balance screening tool for older people: Reliability validity. International journal of therapy and rehabilitation.

United Nations, Department of Economica dan Social Affairs, Population Division (2015). World population prospects: the 2015 revision. New York: United Nations.

Wardianti D, (2018) fHubungan Gangguan Kognitif dengan Risiko Jatuh Pada Lansia: FK Kristen Maranatha




DOI: https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1.460

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 Suci Martha Aprilia, Dhian Ririn Lestari, Kurnia Rachmawati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.