Hubungan Pre Eklamsia Berat Pada Ibu Bersalin Dengan Asfiksia Neonatorum Di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin

Ika Mardiatul Ulfa, Dewi Pusparani Sinambela

Abstract


Latar belakang: pre eklampsia masih menjadi salah satu penyebab kematian ibu dan bayi, begitu juga dengan angka kematian bayi yang disebabkan oleh asfiksia neonatorum yang dikarenakan pre eklapsia pada masa kehamilan. Salah satu penyebab tingginya kematian bayi di Indonesia adalah asfiksia neonatorum yaitu sebesar 33,6%.

Tujuan: Mengetahui hubungan antara pre eklamsia berat (PEB) dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Dr. H. Ansari Saleh Banjarmasin

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian analitik yang mengunakan pendekatan crossectional. Populasi adalah Bayi dengan Asfiksia Neonatorum sebanyak 941 bayi, dengan teknik pengambilan Systematic Random Sampling didapat sampel sebanyak 100 bayi. Teknik analisa data dengan Chi-Square.

Hasil: Bayi yang mengalami asfiksia pada ibu bersalin dengan pre eklampsia berat adalah sebanyak 55 responden (55%) dan yang tidak mengalami pre eklampsia adalah 45 bayi (45%) dan ada hubungan pre eklamsia berat (PEB) dengan kejadian asfiksia neonatorum dengan preeklamsia berat beresiko 1,6 kali lebih beresiko mengalami asfiksia neonatorum dibandingkan dengan tidak mengalami preeklamsia berat.

Simpulan: Ada hubungan antara pre eklamsia berat (PEB) dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Dr. H. Ansari Saleh Banjarmasin

Kata Kunci :  asfiksia neonatorum, bayi baru lahir,  ibu bersalin, pre eklamsia  berat


Relationship Between Severe Pre Eklamsia On Maternity With Asfiksia Neonatorum In Dr. H. Moch Ansari Saleh Hospital  Banjarmasin


Abstract

 Background: pre-eclampsia is still one of the causes of maternal and infant mortality, as well as infant mortality caused by neonatal asphyxia due to preeclampsia during pregnancy. One of the causes of high infant mortality in Indonesia is neonatal asphyxia, which is 33.6%.Objective: To find out the relationship between severe pre-eclampsia (PEB) and the incidence of neonatal asphyxia in Dr. RSUD H. Ansari Saleh BanjarmasinMethod: This study is a quantitative study with a type of analytic research that uses a crossectional approach. Population is as many as 941 infants with neonatal asphyxia, with a systematic random sampling technique obtained as many as 100 infants. Data analysis techniques with Chi-Square.Results: Infants who experienced asphyxia in mothers with severe pre-eclampsia were 55 respondents (55%) and those who did not have pre-eclampsia were 45 infants (45%) and there was a relationship between severe pre-eclampsia (PEB) and neonatal asphyxia with severe preeclampsia. a risk of 1.6 times more risk of developing neonatal asphyxia compared to not having severe preeclampsia.Conclusion: There is a relationship between severe pre-eclampsia (PEB) and the incidence of neonatal asphyxia in Dr. H. Ansari Saleh Banjarmasin Keywords: neonatal asphyxia, newborns, maternity, severe preeclampsia

Full Text:

FULL TEXT PDF

References


Angsar MD. 2008. Hipertensi dalam kehamilan. Dalam: Saifuddin AB, Rachimhadhi T, Wiknjosastro GH, editor (penyunting). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Ayu Dwi Mufidah. 2015. Perbedaan Kualitas Antenatal Care Pada Ibu Dengan Preeklamsia Berat Terhadap Kejadian Asfiksia Neonatorum Di Rsd. Dr. Soebandi Kabupaten Jember Surabaya (Skripsi).

Cunningham F. G. 2012. Obstetri Williams.Cetakan 23,Jakarta.EGCpp.774-797.

Depkes RI. 2009, Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta:

Langelo W, Arsin AA, Russeng S. Faktor risiko kejadian preeklampsia Di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Tahun 2011-2012. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2012. (Skripsi).

Manuaba.2010. Penuntun Kepanitraan Klinik Obstetrik dan Ginekologi.Jakarta: EGC.

Marmi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mochtar, Rustam. 2013. Sinopsis Obstetri Fisiologi, Obsetri Patologi/Editor, Delfi Lutan, Ed. 2-Jakarta: EGC,

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Prawirohardjo, S., 2014. Ilmu Kebidanan. Edisi Keempat ed. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Profil kesehatan profinsi kalimantan selatan. 2016. Dinas kesehatan kalimantan selatan. [Accessed 05 Agustus 2017].

Profil kesehatan RSUD Dr. H. Ansari Saleh Banjarmasin. 2013. RSUD Dr. H. Ansari Saleh. [Accessed 05 Agustus 2017].

Rosi. 2016. Hubungan antara umur ibu dan umur kehamilan ibu dengan kejadian asfiksia neonatorum di Rumah Sakit dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Karya Tulis Ilmiah. Viva Medika. 9 (1).

Roziokhan. 2007. Faktor-faktor terjadinya pre eklamsia berat di RS DR. H SOEWONDO Kendal (jurnal).

Sastrawinata, dkk. 2014. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.

Sofian. 2011. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.

Suci Rahmawati. 2014. Hubungan Preeklamsia Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta tahun 2013. Skripsi. Sekolah Tinggi Kesehatan Aisyiah Yogyakarta.

Syaiful, Y & Khudzaifah, U. 2016. Faktor yang berhubungan dengan kejadian asfiksia neonatorum di RS Muhammadiyah Gresik. Journals of Ners Community, 55-60.

WHO, 2011. WHO recommendations for Prevention and treatment of preeclampsia and eclampsia. [Online] Available at:http://apps.who.int/iris/b itstream/10665/44703/1/979241548335_eng.pdf[Accessed 05 Agustus 2017].

Wibowo, B. & Rachimhadhi, T., 2006. Preeklampsi dan Eklampsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Winkjosastro, dkk. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Yuliandari Prasetya Ningrum. 2015. Hubungan Tekanan Darah Pada Ibu Dengan Asfiksia Neonatorum Di Rsud Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto (skripsi).Poltekes Majapahit. Mojokerto: Poltekes Majapahit Mojokerto.




DOI: https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1.432

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 Ika Mardiatul Ulfa, Dewi Pusparani Sinambela

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.