HUBUNGAN POLA SEKSUAL IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI (KPD) DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

Lisda Handayani, Rizqy Amelia, Eliya Sumarni

Abstract


Latar Belakang: Ketuban Pecah Dini (KPD) termasuk penyebab peningkatan angka kematian ibu. Faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya KPD diantaranya pola seksual yang tidak tepat yaitu frekuensi >3 kali seminggu, posisi yang salah dan penetrasi yang terlalu dalam. Insidensi KPD di Indonesia berkisar antara 8-10% dari semua kehamilan sedangkan di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2015 dari jumlah persalinan 3134 sebanyak 460 (14,6%) kasus KPD.
Tujuan: Mengetahui hubungan pola seksual dengan kejadian ketuban pecah dini (KPD) di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin.
Metode: Penelitian menggunakan analitik dengan pendekatan Case Control. Populasi adalah seluruh ibu bersalin di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin yang berjumlah 400 orang. Sampel berjumlah 60 orang yang terdiri dari 30 orang KPD sebagai kasus dan 30 orang tidak KPD sebagai kontrol. Teknik pengambilan accidental sampling. Alat pengumpul data berupa kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil: Karakteristik umur ibu bersalin lebih banyak yang pada rentang 20-35 tahun sebanyak orang 47 (78,3%), sebagian mengalami ketuban pecah dini (KPD) sebanyak 30 orang (50%) dan lebih banyak melakukan pola seksual yang tidak tepat sebanyak 41 orang (68,3%). Ada hubungan pola seksual dengan kejadian ketuban pecah dini (KPD) di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin (p = 0,000 dan OR = 10,286)
Simpulan: Pola seksual yang tidak tepat merupakan faktor risiko kejadian KPD. Perlunya pemberian edukasi yang tepat kepada ibu hamil melalui penyuluhan mengenai frekuensi dan posisi yang tepat untuk mencegah ketuban pecah.
Kata kunci: Ibu Hamil, Ketuban Pecah Dini (KPD), Pola Seksual


Full Text:

PDF

References


Juwita, A. R. 2007. Faktor yang mempengaruhi terjadinya ketuban pecah dini di Rumah Bersalin Triyanti Maospati Jawa Barat tahun 2007.

Lestari, S. 2011. Pola komunikasi seksualitas pada pasangan suami istri. Journal ilmiah psikologis indigeneous.

Maharani, T. 2017. Hubungan usia, paritas dengan ketuban pecah dini di Puskesmas Jagir Surabaya. Vol. 8 (2). 102-107.

Manuaba, I. B. G. 2009. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : EGC.

Prawihardjo, S. 2010. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP-SP.

Purwoastuti, E. & Walyani, E. S. 2015. Panduan Materi Kesehatan Reproduksi dan Keluarg Berencana. Yogykarta: PT. Pustaka Baru.

RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. 2016. Jumlah Kasus Ketuban Pecah Dini tahun 2013-2015. Banjarmasin: RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin

Rohan, H. H., & Siyoto, H. S. 2013. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Nuha Medika.

SDKI. 2012. Pendekatan Tentang Angka Kematian Ibu Dan Balita. Jakarta: SDKI

Sualman, K. 2011. Penatalaksanaan ketuban pecah dini kehamilan preterm.

(Availablehttp://belibis-a17.com/2009/08/28/penatalaksanaan-kpd-preterm/). Diunduh tanggal 13 oktober 2016.

Suryoprajogo, 2008. Seks Hamil dan Nifas. Yogyakarta.

Winkjosastro, H. 2012. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Lisda Handayani, Rizqy Amelia, Eliya Sumarni

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.