HUBUNGAN ANTARA MOBILISASI DINI DENGAN PROSES PENYEMBUHAN LUKA RUPTURE PERINEUM PADA FASE PROLIFERASI IBU POST PARTUM

Lidia Widia

Abstract


Data dari WHO menyebutkan bahwa angka kejadian Ruptur Pereneium di Indonesia adalah 67,2% pada tahun 2014, meningkat dari tahun sebelum nya yaitu 60% pada tahun 2013. Tujuan penelitian untuk Mengetahui Hubungan Antara Mobilisasi Dini dengan proses Penyembuhan Luka Rupture Perineum pada fase proliferasi ibu post partum.
Metode penelitian ini menggunakan rancangan analitilk dengan pedekatan waktu cross sectional. Data primer di dapat dari data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden menggunakan Kuesioner tentang Mobilisasi Dini dan observasi langsung tentang proses penyembuhan luka.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa responden yang mengalami kejadian rupture perineum sebesar 40 responden. Dari uji Chi-square di dapatkan Ada hubungan Antara Mobilisasi Dini dengan Proses Penyembuhan Luka Rupture Perineum pada fase proliferasi ibu post partum dari uji statistik didapatkan Ï value = 0,000.
Kesimpulan penelitian ini Terdapat hubungan yang sangat erat dengan Hubungan Antara Mobilisasi Dini dengan Proses Penyembuhan Luka Rupture Perineum pada fase proliferasi di RSIAParadise Simpang Empat Kabupaten Tanah bumbu di buktikan dari hasil uji statistik p value 0.000. Di harapkan pada ibu untuk melakukan moblisasi dini agar proses penyembuh luka rupture perineum cepat sembuh.
Kata Kunci : Mobilisasi Dini, Rupture Perineum


Full Text:

PDF

References


Carpenito, 2009. Pengantar kebutuhan dasar manusia: Aplikasi dan proses keperawatan. salmba medika. Jakarta:33-38

Dinas Kesehatan. 2014. Data Postpartum. Kabupaten tanah Bumbu:12-18

Departemen kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2010. Banjarmasin.

Diepenhorst GM1, van Buijtenen JM, Renckens CN, Sonneveld DJ. 2012. Obstetric rupture of the rectovaginal septum and sphincter complex despite an intact perineum: report of three cases. 31 Mei 2016, www.pubmed.com: 12(1): 187-190

Henniari. 2010. Description of the factors that influence early mobilization after sectio Caesaria. Diakses pada tanggal 31 Mei 2016, www.pubmed.com: 22(2): 208-215

Ismail. 2008. Konsep Penyembuhan Luka. Bina Pustaka. Jakarta:23-27

Johnson, Ruth. 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Salemba. Jakarta:55-59

Leenskjold S1, Høj L, Pirhonen J. 2015. Manual protection of the perineum reduces the risk of obstetric anal sphincter ruptures. Diakses pada tanggal 31 Mei 2016, www.pubmed.com: 19(1): 509-516

Manuaba Ida Bagus Gde (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk pendidikan Bidan. Bina Pustaka. Jakarta

Nasution. 2007. Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. EGC. Jakarta:13-18

Rumah Sakit Ibu dan Anak Paradise. 2015. Data Sekunder. Rumah Sakit Bersalin Paradise.

Saleha, Sitti. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas, Salemba. Jakarta:15-19

World Health Organization. 2014. Bascommetro. Diakses pada tanggal 05 Mei 2016, dari http://www.bascometro.com/2014/12/angka-kematian-ibu-untuk-tahun-2014.html

. (2015). Bascommetro. Diakses pada tanggal 05 Mei 2016, dari http://www.bascometro.com/2015/12/angka-kematian-ibu-untuk-tahun-2015.html

Winkjosastro, Hanifaf. 2007. Ilmu Bedah Kebidanan. Bina Pustaka. Jakarta:55-59


Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Lidia Widia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.