HUBUNGAN STATUS GIZI DAN STATUS IMUNISASI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA

Erni Yuliastuti

Abstract


Latar Belakang : Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyebab kedua dari seluruh kematian Balita di Indonesia yakni 15,5%. Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu dari 16 provinsi yang mempunyai prevalensi ISPA diatas prevalensi Nasional (25,50%). Kejadian ISPA di Puskesmas Cempaka menduduki peringkat pertama dari 8 Puskesmas yang berada di Wilayah Banjarbaru yaitu sebesar 92,6% (Dinkes kota Banjarbaru, 2014). Kejadian ISPA pada balita di Puskesmas Cempaka Banjarbaru ini mengalami peningkatan 2013 sebesar 4,35%. dari tahun 2012 yaitu 68,13% menjadi 72,48% tahun 2013. Faktor individu anak seperti status gizi dan status imunisasi merupakan salah satu faktor resiko terjadinya ISPA. Demikian juga terjadi peningkatan pada kasus ISPA dengan status gizi kurang1,68%, dengan status gizi buruk1,74% dan dengan status imunisasi tidak lengkap sebesar 0,83% .

Metode : Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional.
Populasi adalah seluruh Balita sakit yang berkunjung ke Poli MTBS Puskesmas Banjarbaru sebanyak 1.011 orang. Penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh. Analisa data menggunakan uji Chi Square dengan nilai 0,05.
Hasil : Sebanyak 509 Balita (50,3%) mengalami ISPA, 104 Balita (10,3%) dengan status gizi buruk, 373 Balita (36,9%) dengan status gizi kurang dan 156 Balita (15,4%) dengan status imunisasi tidak lengkap.Hasil analisis bivariat dengan uji Chi Square didapatkan ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kejadian ISPA =0,000 <α =0,05 dan status imunisasi dengan kejadian ISPA yaitu nilai =0,000 < α =0,05. Hasil odds ratio sebesar 3,993 yang berarti
balita dengan status imunisasi tidak lengkap memiliki risiko 4 kali lebih besar mengalami ISPA dibandingkan balita dengan status imunisasi lengkap. Kesimpulan : Ada hubungan status gizi dan status imunisasi dengan kejadian ISPA pada Balita.

Kata Kunci : Status Gizi,Status Imunisasi, Kejadian ISPA


Full Text:

PDF

References


Dinas Kesehatan Prov Kalsel., 2012, Profil Kesehatan Kalimantan Selatan, Dinkes Prov Kalsel,Banjarmasin.

Kunoli FJ, 2012, Asuhan Keperawatan Penyakit Tropis, Trans Info Media, Jakarta.

Kemenkes RI, 2010, Buletin Jendela Epidemiologi, (online). Tersedia : www.datastatistik-Indonesia.com

[Diakses tanggal : 20 Mei 2014].

Marmi dan Kukuh R., 2012, Asuhan Neonatus, bayi, balita dan Anak Prasekolah, Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Maryunani A., 2010, Ilmu Kesehatan Anak

dalam kebidanan, Trans Info Media, Jakarta.

Mulyani NS., 2013, Imunisasi untuk Anak, Nuha Medika, Yogyakarta.

Rahajoe NN. dkk., 2010, Buku Ajar Respirologi Anak, Edisi Pertama, Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Sulistyoningsih H., 2012, Gizi untuk

Kesehatan Ibu dan Anak, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Supriasa IDN,dkk., 2001, Penilaian Status

Gizi, EGC, Jakarta WHO, 2007, Pencegahan Pengendalian

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang Cenderung menjadi Epidemi dan Pandemi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, (online). Tersedia : http://apps.who.int [diakses

tanggal :20 Mei 2014].


Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2014 Erni Yuliastuti

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.