KONDISI PENURUNAN KETAJAMAN PENGLIHATAN ANAK DI SDN SUNGAI JINGAH 4 BANJARMASIN

Nurul Hidayah, Ramalida Daulay, Luckyta Ibna Permana

Abstract


Latar Belakang Masalah. Penurunan ketajaman penglihatan pada anak mempunyai efek negatif terhadap proses pembelajaran. Kelainan refraksi mata atau refraksi anomali adalah jenis penurunan penglihatan yang sering terjadi. Kelainan refraksi dikenal dalam bentuk miopia, hipermetropia, dan astigmatisma. Apabila keadaan ini tidak ditangani maka akan terus berdampak negatif terhadap perkembangan kecerdasan anak dan mutu pendidikan pada anak sekolah. 

Tujuan Penelitian. Mengetahui kondisi penurunan ketajaman penglihatan anak sekolah dasar (SD) di SDN Sungai Jingah 4 Banjarmasin.

Metode Penelitian. Rancangan penelitian menggunakan metode deskriptif. Sampel penelitian adalah anak sekolah dasar kelas 3, 4, dan 5 di SDN Sungai Jingah 4 Banjarmasin sejumlah 70 anak yang diambil dengan teknik proporsional random sampling. Instrumen yang digunakan adalah Snellen Chart dan lembar wawancara.

Hasil. Jumlah anak dengan penurunan ketajaman penglihatan sejumlah 17 anak (24,3%) dan normal sejumlah 53 anak (75,7%). Anak yang memiliki riwayat genetik mengalami gangguan penglihatan sebanyak 17 anak (24,3%) dan tidak memiliki riwayat sebanyak 53 anak (75,7%). Anak dengan kebiasaan yang tidak baik sehingga dapat mempengaruhi gangguan penglihatan adalah sebanyak 22
anak (31,4%) dan anak dengan kebiasaan baik sebanyak 48 anak (68,6%). Kesimpulan. Anak yang mengalami penurunan ketajaman penglihatan sebesar 24,3% diikuti
dengan riwayat genetik sebesar 24,3% dan kebiasaan yang tidak baik sehingga dapat mempengaruhi penurunan penglihatan adalah sebesar 31,4%. 

Kata Kunci: Penglihatan, mata, anak SD


Full Text:

PDF

References


Alpers, Ann. (2006). Buku Ajar Pediatri Rudolph, Edisi 20,. Jakarta : EGC.

Anderson, D.M., 2007. Dorland’s Illustrated Medical Dictionary. 31st ed.

Philadephia: Saunders. Bastanta., 2010. Pengantar Epidemiologi. Edisi 2. Jakarta: EGC.

Communite Eye Health Journal. (2007). Prevention of Childhood Blindness Teaching. Diakses tanggal 5 Mei

, http://www.cehjournal.org

Giandini, R.J., Masi, E., Coelho, E.C., Oréfice, F.R., Moraes, R.A., 2004. Prevalence of Low Visual Acuity in Public School’s Students from Brazil..

Rev Saúde Pública 38(2).

Ilyas, Sidarta. (2009). Ilmu Perawatan Mata.

Jakarta: Sagung Seto.

Nelson, W E. (2006). Ilmu Kesehatan Anak Nelson, Edisi 15,. Jakarta : EGC.

RENSTRANAS PGPK. (2005). Materi Rencana Strategi Nasional Penangulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan. Diambiltanggal tanggal 5 Mei 2013, dari

http://www.vision2020australia.org.au Resnikoff, dkk. (2004). Global Magnitude of Visual Impairment Caused by Uncorrected Refractive Errors in

Bulletin World Health Organisation, 2008;86:63-70.

Wijaya, Michael B. 2010. Prevalensi Penurunan Ketajaman Penglihatan pada Siswa-Siswi Sekolah Dasar Kelas 4-6 di Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan Tahun 2010. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Wong, Donna L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Edisi 6,. Jakarta: EGC.

Xu, L., et al. 2005. Visual Acuity in Northern China in an Urban and Rural Population: the Beizing Eye Study. BrJ Ophthalmol 89: 1089-1093.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Nurul Hidayah, Ramalida Daulay, Luckyta Ibna Permana

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.